Penjualan Minyakita di Garut Tidak Sesuai HET, Kemendag Temukan Harga Melonjak di Pasar
- Penulis : Imron Fauzi
- Jumat, 17 Januari 2025 18:29 WIB

BISNISABC.COM - Badan Kebijakan Perdagangan pada Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru-baru ini melakukan pengecekan terhadap harga Minyakita di Pasar Guntur Ciawitali, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam pengecekan tersebut, ditemukan bahwa penjualan minyak goreng merek Minyakita tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter. Hasil temuan ini mengindikasikan adanya penyimpangan harga di lapangan.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Rusmin Amin, menjelaskan bahwa harga yang lebih tinggi dari HET terjadi karena adanya banyaknya rantai distribusi, terutama pada tingkat pengecer.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Sebut Indonesia Berkomitmen Hentikan Impor Beras, Jagung, Gula, dan Garam
Hal ini membuat harga Minyakita yang sampai ke konsumen lebih tinggi daripada harga yang telah ditentukan pemerintah.
Pengecekan harga tersebut dilakukan oleh Kemendag bersama jajaran pemerintah daerah untuk memantau secara langsung harga jual Minyakita dan ketersediaan produk di pasar tradisional Garut.
Tujuan utama pengecekan ini adalah untuk memastikan bahwa harga yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Rusmin Amin juga menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan pemerintah, harga jual Minyakita kepada pengecer ditetapkan sebesar Rp14.500 per liter atau botol.
Pengecer kemudian dapat menjualnya kepada konsumen dengan harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp15.700 per liter.
Namun, kenyataannya harga yang diterima pengecer sudah lebih dari Rp16.000 per liter, yang tentunya akan membuat harga yang dijual ke konsumen semakin tinggi.
Baca Juga: Petani Kopi Temanggung Raih Keuntungan Berlipat Berkat Harga Tinggi dan Hasil Panen Melimpah
Lebih lanjut, Rusmin mengungkapkan bahwa temuan harga Minyakita yang lebih tinggi dari HET ini bukan hanya terjadi di Garut.