Petani Kopi Temanggung Raih Keuntungan Berlipat Berkat Harga Tinggi dan Hasil Panen Melimpah
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 29 Desember 2024 06:58 WIB

BISNISABC.COM - Panen kopi tahun ini membawa keberuntungan bagi petani kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Selain harga jual yang melambung tinggi, hasil panen kopi juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Petani kopi robusta di Temanggung kini meraup keuntungan berlipat setelah harga jual kopi mengalami lonjakan lebih dari 300 persen dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: ADB Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Indonesia untuk Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi
Saat ini, harga jual kopi robusta kering (oce) mencapai Rp73.000 hingga Rp85.000 per kilogram, sebuah kenaikan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan harga pada tahun 2021-2022 yang hanya berkisar antara Rp22.500 hingga Rp27.500 per kilogram.
Kualitas kopi menjadi faktor utama dalam menentukan harga jual. Untuk kopi dengan kualitas biasa, seperti kopi petik campur, harga jualnya berada di kisaran Rp73.000 per kilogram.
Namun, jika kopi sudah dipetik dengan benar (dengan biji merah matang sepenuhnya), harga bisa melampaui Rp80.000 per kilogram.
Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Oppo untuk Gaming dengan RAM di Atas 8 GB, 2025 Wajib Punya!
Bahkan, jika kopi telah disortir, di mana biji-biji jelek dan pecah dipisahkan, harga jualnya bisa lebih tinggi lagi.
Selain proses pascapanen, kualitas kopi juga sangat dipengaruhi oleh perawatan yang baik dan pemilihan benih yang unggul.
Hal ini berimbas pada peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas kopi. Para petani kopi di Temanggung sudah semakin memperhatikan teknik budi daya yang baik dan pemilihan benih unggul, yang menghasilkan kualitas dan kuantitas kopi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Bank Emas Disebut Solusi Alternatif Sistem Keuangan Berbasis Aset Nyata
Seorang petani kopi dari Desa Gemawang, Musiran, mengungkapkan, “Alhamdulillah dengan budi daya yang sudah kami lakukan dengan baik, perkiraan tahun ini ada peningkatan produksi sampai dengan 30 persen.”