Catatan Denny JA: Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 21 Januari 2025 09:04 WIB
Saat itu Tirto minta Siti melantunkan Tembang Jawa, Macapat,
dengan lirik kebijaksanaan hidup.
Siti melantunkannya,
kata bercampur air mata.
Keterasingan dan kesulitan adalah badai yang sangat kuat,
menerpanya,
memintanya menyerah kalah.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Tapi api di dadanya tak kunjung padam.
Ketidakadilan memaksanya bertahan,
meski tubuhnya mulai retak.
Bukan mati benar yang Tirto takuti.
Tapi mati yang sia-sia.
Alam menjawab.
Di pusara Tirto,
bayangan penanya melesat ke langit,
menari di angin,
menuntun tangan-tangan muda di zaman kemudian,
menuliskan sejarah baru.
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Ya, Tirto memang mati muda,
tapi tak sia- sia,
karena jejaknya terus memberi inspirasi.***
Jakarta 21 Januari 2025
(1) Puisi esai ini dramatisasi dari kisah hidup Tirto Adhi Soerjo
Baca Juga: Nonton Scandal Season 3 Eps 1 dan 2: Kisah Menegangkan Polisi Wanita dalam Misi Rahasia
Kompas.comhttps://www.kompas.comRM Tirto Adhi Soerjo: Kehidupan dan Kiprahnya