Catatan Denny JA: Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 21 Januari 2025 09:04 WIB
BISNISABC.COM - 1907, pena Tirto menorehkan tinta perlawanan, lahir Medan Prijaji, media pertama pribumi. Jika takdir tak merenggutnya di usia muda, mungkin ia akan melampaui semua bapak bangsa?
-000-
Di Bacan, Halmahera, 1913, pulau di ujung dunia,
Tirto menjalani masa pembuangan.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Koran Medan Prijaji yang dilahirkannya itu hujan pertama di tanah kering.
“Setiap tetes tinta di koranmu
menghidupkan akar perlawanan!,” ujar opsir penjajah.
Pena Tirto menjahit luka rakyat menjadi suara,
tapi bagi penguasa,
itu adalah petir mengancam tahta.”
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Di bawah langit Maluku Utara yang sepi,
Ia sempat ragu:
“Sia-siakah perjuanganku?
Terhentikah aku di sini?
Mata Tirto memang masih menyimpan perlawanan,
marah atas penjajahan,
murka pada ketidak- adilan.
Tapi di balik itu semua,
ada ruang kosong,
tempat Siti berdiri,
gadis ningrat,
yang selalu setia menemani,
dalam derita,
dalam sunyi,
yang khawatir akan kesehatannya.
Selalu.
Baca Juga: Nonton Scandal Season 3 Eps 1 dan 2: Kisah Menegangkan Polisi Wanita dalam Misi Rahasia
Di ruang kosong itu pula,
kerinduan pada Ibu berdiam.