Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 17 Desember 2024 07:32 WIB
Dapat dicuplik contoh tiga puisi esai yang dimuat dalam buku itu, untuk menggambarkan drama isu sosial dan true story yang dikisahkan
Berikut ringkasan tiga puisi yang paling dramatis dari koleksi tersebut:
Puisi berjudul Sapu Tangan Fang Yin, karya Denny JA. Puisi ini menggambarkan trauma mendalam Fang Yin, seorang perempuan Tionghoa korban kerusuhan Mei 1998 di Indonesia.
Baca Juga: Satrio Arismunandar pada Diskui Kreator Era AI: Artificial Intelligence Hasilkan Informasi Cepat
Ia diperkosa secara brutal oleh segerombolan perusuh, meninggalkan luka fisik dan batin yang mendalam.
Dalam pelariannya ke Amerika Serikat, ia membawa selembar sapu tangan yang menjadi saksi bisu air mata dan penderitaannya.
Meski sudah berlalu 13 tahun, Fang Yin terus bergulat dengan kenangan pahit itu. Pada akhirnya, ia mencoba membakar sapu tangan tersebut, sebagai simbol pembebasan dari masa lalu.
Baca Juga: Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Usung Chipset Tangguh dan Kamera Hasselblad
Namun, ia menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari penerimaan, doa, dan keberanian untuk berdamai dengan masa lalunya .
Juga puisi esai berjudul Manusia Gerobak. Puisi ini menceritakan kehidupan Atmo, seorang pemulung yang tinggal di gerobak bersama keluarganya di Jakarta.
Dalam perjuangannya mengumpulkan sisa-sisa kehidupan kota, tragedi menimpa: anak bungsunya, Mawar, meninggal dunia.
Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Program Makan Bergizi Gratis dengan Gates Foundation untuk Atasi Stunting
Atmo harus menghadapi kenyataan pahit membawa jenazah anaknya dengan gerobak karena tak mampu membayar biaya pemakaman.