DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan

image
Empat buku dokumentasi tentang puisi esai. (istimewa)

BISNISABC.COM - Buku dokumentasi sebuah gerakan memastikan gagasan, perjuangan, dan pencapaiannya tidak hilang. Ia menjadi arsip berharga bagi generasi mendatang untuk memahami akar pemikiran yang memengaruhi gerakan itu.

Buku dokumentasi itu juga membuka ruang diskusi baru. Ia memungkinkan gagasan lama untuk direfleksikan dan diuji dalam konteks yang berbeda. Ini menciptakan kontinuitas intelektual yang memperkaya pemikiran.

Buku dokumentasi juga memberikan pengakuan historis terhadap sebuah gerakan. Buku itu menjadikannya bagian sah dari narasi besar dalam sejarah intelektual dan sosial.

Baca Juga: Satrio Arismunandar pada Diskui Kreator Era AI: Artificial Intelligence Hasilkan Informasi Cepat

Hal itulah yang teringat ketika saya membaca kerja sepuluh penulis. Mereka membuat dokumentasi puisi esai dan review soal puisi esai, dari tahun 2012-2024, dalam 4 buku.

Agus Sarjono, Jamal D Rahman, Ahmad Gaus, Irsyad Muhammad, Joni Ariadinata, Jonminofri Nazir, Berthold Damhauser, Ipid Saefidier Dimyati, dan Imam Qalyubi, dengan intens merekam dan membuat kategorisasi.

Buku 1: Angkatan Puisi Esai: Kelahiran dan Masa-Masa Awal, 2012-2014 (597 halaman)

Baca Juga: Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Usung Chipset Tangguh dan Kamera Hasselblad

Buku 2: Angkatan Puisi Esai: Menuju Indonesia, 2015-2019 (601 halaman)

Buku 3: Angkatan Puisi Esai: Menuju Mancanegara, 2020-2024 (535 halaman)

Buku 4: Angkatan Puisi Esai: Dalam Kritik dan Esai (815 halaman)

Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Program Makan Bergizi Gratis dengan Gates Foundation untuk Atasi Stunting

-000-

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait