KPw BI Purwokerto Optimis Pertumbuhan Ekonomi Banyumas Raya Akan Terus Positif di 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 16 September 2024 05:20 WIB
BISNISABC.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi di Banyumas Raya, yang mencakup Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah, akan tetap positif sepanjang tahun 2024.
Menurut Kepala KPw BI Purwokerto, Christoveny, pencapaian ekonomi Banyumas Raya pada tahun 2023 menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan nasional.
Pada tahun lalu, Kabupaten Banyumas mencatat pertumbuhan sebesar 5,4 persen, sedangkan Cilacap mencapai 5,34 persen, sementara angka untuk Jawa Tengah adalah 4,98 persen dan nasional 5,31 persen.
Baca Juga: SKK Migas Cetak Rekor Baru Produksi Gas Nasional: Tangguh LNG Capai 7.399 MMSCFD
Christoveny menjelaskan bahwa keyakinan ini didorong oleh terus berkembangnya produk domestik regional bruto (PDRB) dan ekspor dari wilayah Banyumas Raya, terutama dari sektor industri pengolahan.
Menurutnya, sektor-sektor unggulan di Banyumas Raya mencakup industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan.
Namun, Banjarnegara lebih fokus pada sektor pertanian dibandingkan kabupaten lainnya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Lakukan 3 Hal Ini Saat Kuliah Agar Cepat Dapat Kerja, Jarang Diketahui!
Untuk rincian lebih lanjut, proporsi sektor industri pengolahan terhadap PDRB di Cilacap mencapai 34 persen, Purbalingga 28 persen, Banyumas 34 persen, dan Banjarnegara 29 persen.
Sebaliknya, proporsi sektor pertanian terhadap PDRB di Banjarnegara adalah 29 persen, Purbalingga 26 persen, Cilacap 14 persen, dan Banyumas 12 persen.
Dalam hal ekspor, Kabupaten Banyumas dan Cilacap menunjukkan hasil yang signifikan. Pada tahun 2023, komoditas unggulan Banyumas termasuk kayu olahan dengan nilai ekspor 32,82 juta dolar AS, minyak atsiri 28,62 juta dolar AS, dan gula kelapa 19,64 juta dolar AS.
Baca Juga: Resep Bikin Ikan Tuna Woku ala Devina Hermawan yang Gurih dan Pedas, Anti Gagal!
Sedangkan Cilacap mengandalkan ekspor migas senilai 585,6 juta dolar AS, cement clinker 117,10 juta dolar AS, dan beberapa produk lainnya.
Christoveny juga mencatat adanya peningkatan dalam produksi dan penjualan untuk komoditas tertentu pada awal tahun 2024, termasuk minyak atsiri dan gula kelapa.
Meskipun terdapat tantangan seperti pasokan bahan baku dan penurunan jumlah petani, kinerja ekspor udang beku menunjukkan pemulihan yang positif.
Baca Juga: Warga Pangkalpinang Serbu Pasar Tradisional Menjelang Maulid Nabi
"Dengan perkembangan positif ini, kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya, khususnya Kabupaten Banyumas dan Cilacap, akan terus menunjukkan hasil yang baik di tahun 2024," tutup Christoveny.***