Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Tidak Sehat: Peringkat Kedua Terburuk di Dunia
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 16 September 2024 06:14 WIB
BISNISABC.COM - Pada Senin pagi, kualitas udara di Jakarta tercatat dalam kategori tidak sehat dan menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berdasarkan data dari situs pemantauan kualitas udara IQAir, pada pukul 05.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta mencapai angka 148, menunjukkan polusi udara PM2.5 dengan konsentrasi 54,5 mikrogram per meter kubik.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta tergolong tidak sehat, terutama bagi kelompok individu dan hewan yang sensitif.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Kamis Pagi Melemah 23 Poin
Paparan udara dengan kualitas seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia, hewan, serta dapat merusak tanaman dan mengurangi nilai estetika lingkungan.
Situs IQAir merekomendasikan agar masyarakat Jakarta mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jika terpaksa berada di luar, disarankan untuk memakai masker dan menutup jendela guna menghindari paparan udara kotor dari luar.
Untuk pemahaman lebih lanjut, berikut adalah kategori kualitas udara lainnya: Kategori baik memiliki rentang PM2.5 antara 0-50, di mana udara tidak berdampak pada kesehatan manusia, hewan, maupun lingkungan.
Baca Juga: Lowongan Pekerjaan: Desain Grafis dan Operator Mesin di Digital Printing Penempatan Jakarta
Kategori sedang (PM2.5 51-100) tidak memengaruhi kesehatan manusia dan hewan secara signifikan, tetapi dapat memengaruhi tumbuhan sensitif dan estetika.
Kategori sangat tidak sehat (PM2.5 200-299) menunjukkan risiko kesehatan yang lebih besar bagi sebagian populasi, sementara kategori berbahaya (PM2.5 300-500) dapat menyebabkan dampak kesehatan serius bagi masyarakat umum.
Di peringkat pertama kualitas udara terburuk, Lahore, Pakistan mencatat angka 176, diikuti oleh Delhi, India, Tashkent, Uzbekistan, Dubai, Uni Emirat Arab, dan Kuching, Malaysia dengan angka 132 dan 117.
Baca Juga: 3 Skil Ini Bikin Lulusan SMA Dapat Gaji Besar Saat Masuk Dunia Kerja
Dalam upaya meningkatkan pemantauan kualitas udara, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah meluncurkan platform terintegrasi yang didukung oleh 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di seluruh kota.
Data dari SPKU ini dipublikasikan melalui platform yang terintegrasi dengan informasi dari DLH Jakarta, BMKG, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategies.
Ini adalah langkah penyempurnaan dari sistem yang ada, sesuai dengan standar nasional.***