Denny JA Mengungkap Tiga Fakta Tercecer Sejarah Bangsa
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 19 Agustus 2024 09:35 WIB

Sementara, karya-karya pada Yang Tercecer ini jauh lebih singkat karena hanya membutuhkan waktu 5-10 menit pembacaan.
“Memang niat saya untuk semakin melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat agar lebih mengakrabi puisi esai. Salah satunya melalui durasi yang diperpendek tanpa mengurangi relevansi pesan yang disampaikan,” ungkap Denny J.A. kepada saya dalam sebuah pembicaraan.
Perbedaan kedua antara puisi esai format terdahulu dan format terkini terletak pada cara penulisan catatan kaki.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Jumat Ditutup Merosot di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Jika sebelumnya catatan kaki ditulis secara konvensional layaknya dalam konvensi penulisan artikel ilmiah, maka sekarang digantikan dengan gambar QR ( Quick Response) Code yang canggih.
Ini sangat memudahkan bagi pembaca yang tertarik ingin menelusuri lebih jauh referensi faktual atas puisi esai yang tersaji. Misalkan pada puisi esai “Lima Puluh Tahun Kututup Rahasia Itu Rapat-Rapat” yang menggambarkan penderitaan Sonya sebagai jugun ianfu, sebelum dinikahi seorang tentara Inggris usai Perang Dunia II.
Jika QR Code yang disertakan pada akhir puisi esai ini digunakan pembaca, maka akan muncul tautan sumber berita obituari pada harian The Washington Post berjudul “ Jan Ruff O-Herne, Seeker Dignity for Fellow ‘Comfort Women’ of World War II, Dies at 96” (27 Agustus 2019).
Baca Juga: Dinas Pertanian Sleman Laporkan Serapan Pupuk Urea Capai 32,10 Persen
Comfort women’ (wanita penghibur) adalah padanan dalam Bahasa Inggris untuk Bahasa Jepang jugun ianfu.
Jan Ruff (terlahir dengan nama Jeanne Alida O’Herne), lahir 18 Januari 1923, dari sebuah keluarga Belanda penganut Katolik yang taat di Bandung. Hidupnya bahagia dan bercita-cita menjadi biarawati, sampai masuknya Jepang ke Indonesia dan para gadis dibariskan para serdadu.
Jan termasuk 1 dari 10 orang dara cantik yang diambil paksa dan dipisahkan dari keluarganya, untuk menjalani kehidupan sebagai jugun ianfu. Sejak itulah garis hidupnya berubah total.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Jeruk untuk Kesehatan yang Perlu Kamu Ketahui
Dari kisah obituari mengiris hati yang diwartakan The Washington Post itulah Denny J.A. mengolahnya menjadi sebuah karya puisi esai yang bertenaga. Sekaligus membuat galau pembaca.