DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Forum Esoterika dan Enam Prinsip Emas Spiritualitas di Era Artificial Intelligence

image
Catatan Denny JA: Forum Esoterika dan Enam Prinsip Emas Spiritualitas (Istimewa)

Ia menjadi jendela yang memperlihatkan bagaimana tafsir tertentu membawa peradaban maju, sementara yang lain mengikatnya dalam stagnasi.

Namun, AI tidak memutuskan untuk kita. Pilihan tetap milik manusia. Pilihlah tafsir yang menumbuhkan ilmu pengetahuan, menghormati hak asasi manusia, membawa kesejahteraan, dan menyemai kebahagiaan.

Indeks untuk nilai-nilai ini telah tersedia, membimbing kita untuk memilih bukan berdasarkan dogma, tetapi atas dasar kemanusiaan. Tafsir yang benar adalah yang membuat dunia menjadi rumah yang lebih baik bagi semua.

Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town

-000-

Kelima: Di era Artificial Intelligence, individu diperkuat untuk memutuskan bagi dirinya sendiri paham dan tafsir agama yang bagaimana yang lebih sesuai dengan hidupnya.

Di era ini, ulama, pendeta, biksu, dan aneka guru tetap berharga sebagai teman diskusi. Tapi otoritas mereka tak lagi sekuat dulu karena segala hal kini bisa dicek dan diperbandingkan, dengan bantuan Artificial Intelligence.

Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah, Terimbas Pelemahan Bursa Asia dan Ketidakpastian Kebijakan Bank Sentral Jepang

Di era Artificial Intelligence, otoritas agama mengalami transformasi. Ulama, pendeta, biksu, dan guru tetap berharga sebagai penjaga hikmah dan sahabat diskusi.

Namun, mereka bukan lagi satu-satunya sumber kebenaran. AI memungkinkan individu untuk mengeksplorasi, memverifikasi, dan memperbandingkan berbagai tafsir agama dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Kebebasan spiritual kini tak hanya tentang memilih agama, tetapi juga menafsirkan ajarannya sesuai kebutuhan hidup.

Baca Juga: Shin Tae yong Targetkan Hasil Terbaik di Piala AFF 2024 dan Siapkan Timnas U-22 untuk SEA Games

AI memberdayakan setiap individu untuk melihat teks-teks suci dalam konteks sejarah, mengukur dampaknya terhadap kesejahteraan, dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai modern seperti hak asasi manusia dan kebahagiaan.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Berita Terkait