DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Tiga Penulis Raih Penghargaan dan Hibah Dana dari Denny JA Foundation

image
Tiga Penulis Raih Penghargaan dan Hibah Dana dari Denny JA Foundation (Istimewa)

Di saat modernisasi sering kali meminggirkan narasi masyarakat kecil, Tohari mengangkatnya ke panggung utama sastra.

Suaranya adalah nyala lilin bagi identitas budaya yang terus terancam.

Kedua, ia adalah saksi dan suara keadilan sosial. 

Baca Juga: Yeay, TARIF LRT JABODETABEK MENDAPATKAN SUBSIDI DARI KEMENTRIAN PERHUBUNGAN

Karya-karyanya adalah perenungan mendalam atas ketimpangan, eksploitasi, dan pergolakan politik. 

"Kubah" menggambarkan perjalanan seorang mantan komunis dalam mencari pengampunan, sementara "Orang-Orang Proyek" mengungkap praktik korupsi yang merugikan rakyat kecil.

Tohari tidak sekadar bercerita, ia merenungkan kompleksitas moral manusia dalam konteks sosial yang tak adil. Keberanian ini menjadikan Tohari lebih dari seorang sastrawan; ia adalah saksi zaman yang menolak berdiam diri.

Baca Juga: Meski Utamakan Penyerapan Beras Lokal, Bulog Tetap Lakukan Impor

Ketiga, ia adalah penghubung spiritualitas dan kemanusiaan. 

Dalam setiap paragrafnya, ada keseimbangan antara nilai-nilai spiritual dan realitas manusia.

Tohari memadukan keduanya tanpa terjebak pada dogma. Baginya, spiritualitas adalah tentang pengertian yang mendalam terhadap sesama dan alam semesta.

Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town

Pesan-pesan universal ini menjadikan karyanya relevan di tengah dunia yang semakin terfragmentasi.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait