Catatan Denny JA: Jokowi dan Prabowo, Hubungan Unik dalam Politik Indonesia
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 21 Oktober 2024 11:42 WIB

BISNISABC.COM - “Dalam politik, ada banyak hal yang lebih aneh daripada fiksi.” — Will Rogers
Kutipan ini menggambarkan bahwa dunia politik sering kali melampaui batas logika dan prediksi.
Rivalitas yang tampaknya tidak dapat didamaikan, dapat berubah menjadi kolaborasi strategis. Lawan politik yang pernah keras beradu, bisa menjadi sekutu yang bekerja demi tujuan bersama.
Baca Juga: Coronavirus and smoking: what does the WHO say?
Inilah yang terjadi dalam hubungan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, dua figur yang mewarnai panggung politik Indonesia dalam dekade terakhir.
Hubungan politik Jokowi dan Prabowo, kompetisi dan kerjasamanya, menjadi drama yang akan selalu diingat dalam pentas politik Indonesia.
Pada Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi dan Prabowo terlibat dalam persaingan ketat. Masyarakat pendukungnya terpecah belah dan politik terpolarisasi secara emosional.
Baca Juga: Pertemuan Zulhas dan Baznas, Diskusi Potensi Zakat dan Wakaf ke Ekonomi
Persabahatan di banyak komunitas bisa pecah karena polarisasi ini. Aneka WA Grup juga mengalami suasana permusuhan.
Persaingan mereka bukan hanya soal perbedaan visi politik, tetapi juga tentang dukungan yang sangat fanatik di masing-masing kubu. Kedua pemilu itu diwarnai dengan ketegangan, bahkan berujung pada sengketa di Mahkamah Konstitusi dan juga di jalanan.
Salah satu contoh kekerasan yang mencuat dari konflik antara pendukung Jokowi dan
Prabowo terjadi pada Pilpres
2019.
Baca Juga: Resep Ayam Kemangi Pad Kra Pao Khas Thailand, Cocok untuk Hidangan Makan Malam
Saat itu, setelah
pengumuman hasil Pemilihan Presiden yang memenangkan Jokowi, terjadi kerusuhan di Jakarta pada tanggal 21-22
Mei 2019.