DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Pertemuan Zulhas dan Baznas, Diskusi Potensi Zakat dan Wakaf ke Ekonomi

image
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. Kemendag)

Bis - 01 Agustus 2023 Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menerima audiensi dan silaturahmi pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI di Kantor Kementerian Perdagangan. Ia mendukung optimalisasi pengelolaan zakat pada Baznas terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Saya kedatangan tamu yang penting hari ini dari Baznas, ada pak ketua, pak wakil ketua dan teman-teman. Tadi kami diskusi, memang untuk zakat, wakaf, itu penting sekali," kata Mendag yang akrab disapa Zulhas, di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (31/7). Zulhas mengatakan bahwa negara memiliki potensi besar dalam keuangan syariah seperti zakat dan wakaf, sehingga pemanfaatan zakat-wakaf harus lebih aktif. Zakat dan wakaf memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat selain ibadah dan kewajiban. "Oleh karena itu kalau bisa dikelola dengan baik, dikonsep dengan baik itu punya potensi yang sangat besar. Karena Indonesia ini mayoritas muslim," ujar Zulhas yang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag Suhanto melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023). Audiensi Baznas dipimpin langsung Ketua Baznas RI, Noor Achmad. Turut hadir Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, Deputi 1 Bidang Pengumpulan, M. Arifin Purwakananta, Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Nasional, Achmad Sudrajat, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, dan Pimpinan Baznas Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum, Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani. Pada pertemuan tersebut juga dibahas layanan zakat karyawan langsung sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga. Selain itu, pengelolaan dam Baznas juga menjadi topik diskusi. Zulhas mendukung upaya Baznas dalam menyebarkan daging kurban dam atau denda ynag ditunaikan jemaah haji Indonesia ke daerah yang sangat miskin untuk mencegah stunting dan memberikan gizi yang cukup kepada masyarakat yang membutuhkannya. "Tadi kami berkembang diskusi sampai ke kalau kita berangkat haji harus bayar dam. Nah, saya bilang itu bagaimana kalau di sini saja, kan kalau di Timur Tengah sudah banyak dagingnya, sudah banyak macam-macam itu, di sini saja. Tapi katanya masih perlu diskusi. Kalau itu juga bisa, yang damnya saja itu, ditaruh di sini. Kita kan banyak yang masih kurang, stunting, masih banyak itu. Nah itu akan sangat bermanfaat," imbuh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. Noor Achmad, Ketua Baznas, mengucapkan terima kasih kepada Zulhas karena telah membantu mengelola zakat di bawah Kemendag. Menurut Noor, penguatan zakat ini dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung. "Terima kasih kepada Bapak Menteri yang kami kenal orang yang konsisten, profesional, progresif, dan tegak lurus. Baznas juga mendukung pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ) di Kemendag sebagai wadah pengumpulan, penyaluran, serta pemberdayaan zakat para pegawai di lingkungan Kemendag," katanya. "Selaku amil (pengelola) zakat, UPZ merupakan satuan organisasi yang dibentuk oleh Baznas pada berbagai entitas dengan tujuan mengoptimalkan tata kelola zakat dalam melayani pembayaran zakat dari muzakki (pemberi zakat), dan mendistribusikan zakat kepada mustahik (penerima zakat), sesuai dengan ketentuan syariat Islam," pungkasnya. Pertemuan Zulhas dan Baznas, Diskusi Potensi Zakat dan Wakaf ke Ekonomi (Fa, Dtk, Bis)

Berita Terkait