BMKG Sebut Aktivitas Sesar Garut Selatan Picu Gempa 5,0 Magnitudo di Jawa Barat
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 21 September 2024 17:25 WIB
BISNISABC.COM - Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa pengumuman mengenai aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela) sebagai penyebab gempa merusak di Jawa Barat beberapa hari yang lalu didasarkan pada analisis data yang mendalam.
“Gempa dengan magnitudo 5,0 yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Garut jelas dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela,” ujarnya dalam pesan singkat di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa kepastian tersebut diperoleh setelah dilakukan analisis ulang menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak, yang meliputi relokasi hiposenter dan analisis mekanisme sumber.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Amplitudo Mencapai 22 MM hingga Dini Hari Rabu.
Sesar Garsela merupakan zona deformasi yang terdiri dari banyak sesar, sehingga penyebaran episentrum gempa di area ini cukup luas, seperti yang telah dipaparkan dalam peta seismik BMKG sebelumnya.
“Mekanisme sumber gempa menunjukkan orientasi sesar yang mengarah timur laut-barat daya, sesuai dengan jalur Sesar Garsela,” tambahnya.
BMKG mencatat bahwa gempa dengan kekuatan 5,0 magnitudo ini menyebabkan ratusan rumah rusak dan banyak orang terluka pada Rabu (18/9), dan merupakan gempa terbesar saat ini yang terkait dengan aktivitas Sesar Garsela.
Baca Juga: SKK Migas Cetak Rekor Baru Produksi Gas Nasional: Tangguh LNG Capai 7.399 MMSCFD
Dari analisis sebaran gempa susulan, gempa ini dikategorikan sebagai gempa kerak dangkal dengan mekanisme sumber sesar geser kiri.
Sebelumnya, Sesar Garsela juga menyebabkan gempa bermagnitudo 4,2 pada 6 November 2016, dan 3,9 pada 18 Juli 2017, yang mengakibatkan kerusakan di Pangalengan dan Kamojang.
Daryono juga menambahkan bahwa saat ini baru dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana, yang terpetakan.
Hal ini menunjukkan bahwa gempa magnitudo 5,0 tersebut bisa jadi merupakan segmen baru dalam zona Sesar Garsela.
Beberapa ahli berpendapat bahwa perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memperkuat upaya mitigasi dampak gempa di masa depan.***