Cobalah untuk menemukan titik temu yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Ingat, tujuan utama adalah kesejahteraan anak, bukan memenangkan argumen.

- Fokus pada Nilai Inti

Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, pastikan bahwa kalian sepakat pada nilai-nilai inti yang ingin ditanamkan kepada anak, seperti kejujuran, kemandirian, atau rasa hormat.

Baca Juga: Pemkab Tangerang dan Bulog Intensifkan Gerakan Pasar Murah untuk Tekan Inflasi

Dengan memiliki tujuan yang sama, perbedaan dalam metode dapat lebih mudah diselaraskan.

-  Buat Kesepakatan Bersama

Setelah berdiskusi, buatlah kesepakatan tentang hal-hal yang penting dalam pola asuh. Misalnya, bagaimana memberikan disiplin, cara menghadapi tantrum, atau aturan tentang penggunaan gadget.

Baca Juga: Inilah 3 Perbedaan Kebebasan Kuliah dengan SMA yang Jarang Dibahas

Tuliskan kesepakatan ini sebagai panduan bersama agar tidak ada kebingungan di kemudian hari.

- Hindari Bertengkar di Depan Anak

Jika terjadi ketidaksepakatan, usahakan untuk tidak bertengkar di depan anak. Anak bisa merasa bingung dan tidak aman ketika melihat orang tua berkonflik.

Baca Juga: Warga Pangkalpinang Serbu Pasar Tradisional Menjelang Maulid Nabi

Bicarakan perbedaan tersebut secara privat dan tetap tenang di hadapan anak.