Sri Mulyani Sebut Defisit APBN 2023 Jadi Bekal Kuat untuk Hadapi Tantangan Ekonomi 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 21 Agustus 2024 19:35 WIB

Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025, Sri Mulyani menyampaikan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2023 mencatat sejumlah pencapaian yang cukup signifikan.
Pertama, keseimbangan primer mencatat surplus untuk pertama kalinya sejak tahun 2012. Selain itu, terdapat surplus dalam laporan operasional, yang pertama kali tercapai sejak penerapan basis akuntansi akrual pada 2015.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah berhasil meningkatkan ekuitas negara tanpa melakukan revaluasi. Prestasi positif ini juga yang pertama kali terjadi sejak 2015.
Baca Juga: Dibanderol Mulai Rp4,2 Juta, OPPO Reno12 F Series Resmi Meluncur
Defisit fiskal dan rasio utang pun menurun masing-masing menjadi 1,61 persen dan 39,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain itu, ia menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka menurun dari 5,86 persen pada 2022 menjadi 5,32 persen pada 2023.
Sementara itu, angka kemiskinan menurun dari 9,54 persen menjadi 9,36 persen, dan indeks pembangunan manusia meningkat dari 73,77 menjadi 74,39.
Baca Juga: Harga Emas Batangan Hari Kamis Melamami Penurunan
"Pada tahun 2023, pengelolaan transaksi APBN juga membaik, dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) mencapai nilai terendah yaitu hanya Rp19 triliun, angka terendah sejak tahun 2008," jelasnya.***