DECEMBER 9, 2022
Bisnis

KKP Kembangkan Kerang Coklat sebagai Pakan Alternatif untuk Meningkatkan Produksi Lobster Budidaya di Indonesia

image
Inovasi KKP: Kerang Coklat sebagai Pakan Alternatif untuk Meningkatkan Produksi Lobster (Antara)

BISNISABC.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha untuk meningkatkan produksi lobster budidaya di Indonesia dengan mengembangkan kerang coklat sebagai bahan pakan alternatif untuk udang tersebut.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJBP) KKP, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam budidaya lobster adalah ketersediaan dan rantai pasok pakan, di mana kerang menjadi komponen kunci.

"Kami berfokus pada inovasi untuk memastikan ketersediaan pakan lobster yang cukup baik dalam jumlah maupun kualitas guna mendukung produksi yang optimal," ujar Haeru, seperti dikutip dari Antara pada 18 Agustus 2024.

Baca Juga: Taman Parapuar Punya Daya Tarik Baru Sebagai Wisata Alternatif di Labuan Bajo

Haeru menyatakan bahwa pakan dari kerang-kerangan terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi dalam budidaya lobster karena kandungan gizinya yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi lobster, yang diharapkan dapat memperbaiki hasil budidaya.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB terus berupaya menerapkan teknologi inovatif dalam budidaya untuk menyediakan pakan lobster yang berkualitas. Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok telah berhasil menguasai teknologi pembenihan dan pembesaran kerang coklat Mytilopsis adamsi.

Menurut Haeru, kerang coklat dipilih karena diyakini dapat menjadi pakan berkualitas tinggi bagi lobster dengan kandungan nutrisi yang baik. Selain itu, kerang coklat tidak dikonsumsi oleh manusia, sehingga tidak ada persaingan antara manusia dan lobster untuk sumber makanan.

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman dan Persiapan ASEAN Club Championship, Borneo FC Menang 2-0 atas Arema FC

"Kerang coklat memiliki keunggulan pertumbuhan yang cepat dan kemudahan dalam budidaya. Berdasarkan referensi, kerang coklat dapat bertahan pada salinitas hingga 15 – 25 ppt atau perairan payau," tambahnya.

Haeru juga menyarankan pengembangan kerang coklat di daerah yang dekat dengan pusat budidaya lobster karena pertumbuhannya yang cepat memerlukan pengendalian dengan memanen kerang coklat sebagai pakan lobster.

"Kami berharap inovasi dari BPBL Lombok dalam budidaya kerang coklat dapat meningkatkan produktivitas lobster, menjadikan Indonesia sebagai produsen lobster global," katanya.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Jasa Marga Perkuat Komitmen Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol

Dia menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen utama lobster dunia karena sumber Benih Bening Lobster (BBL) yang melimpah. Penelitian menunjukkan tingkat kelangsungan hidup lobster di alam hanya 0,01 persen.

"Sangat berharga jika satu benih dapat tumbuh menjadi lobster dewasa berkualitas. Kami berharap teknologi budidaya kerang coklat di BPBL Lombok dapat diterapkan di pusat-pusat budidaya lobster, dari pembenihan hingga pembesaran," ungkapnya.

Sementara itu, Analis Akuakultur Ahli Madya BPBL Lombok, Bayu Priyambodo, menyatakan bahwa pengembangan kerang coklat sangat tepat sebagai pakan utama lobster yang dibudidayakan di Lombok.

Baca Juga: Energi Fosil Versus Energi Terbarukan: Sisi Ekonomi dari Gerakan Ekologi dan Green Religions

Dia menjelaskan bahwa budidaya kerang coklat telah berhasil dikuasai dari pembenihan hingga pembesarannya, dan target utama adalah menjadikannya sebagai salah satu sumber pakan utama lobster, yang diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi pembudidaya lobster yang saat ini masih mengandalkan pakan ikan rucah.

"Penggunaan ikan rucah sebagai pakan lobster menghadapi beberapa masalah, seperti suplai yang tidak konsisten, persaingan sebagai sumber pangan manusia, dan kualitas. Dengan budidaya kerang coklat, kami akan memastikan pasokan pakan segar 100 persen untuk lobster yang kami budidayakan," ujarnya.***

 

Sumber: Antara

Berita Terkait