Kementerian Kesehatan India Desak Dokter Akhiri Mogok Usai Kasus Pembunuhan Tenaga Medis
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 18 Agustus 2024 20:33 WIB
BISNISABC.COM - Kementerian Kesehatan India telah meminta para dokter yang melakukan mogok sebagai bentuk protes atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang tenaga medis untuk kembali melanjutkan tugas mereka.
Kementerian tersebut juga memastikan bahwa langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil untuk menjamin keselamatan para profesional kesehatan, sebagaimana tercantum dalam dokumen yang dirilis pada Sabtu.
"Kementerian mendesak para dokter yang sedang mogok untuk kembali bekerja demi kepentingan publik, terutama mengingat meningkatnya kasus Demam Berdarah dan Malaria," demikian bunyi dokumen tersebut.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Jumat Ditutup Merosot di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Menurut dokumen tersebut, perwakilan dari beberapa asosiasi medis India telah bertemu dengan pejabat kementerian kesehatan setelah insiden tragis itu.
Para pejabat telah "mendengarkan tuntutan dari perwakilan dan memberikan jaminan bahwa segala upaya akan dilakukan untuk memastikan keamanan para profesional kesehatan," demikian yang tertulis dalam dokumen tersebut.
Sebanyak 26 negara bagian di India telah mengesahkan undang-undang yang bertujuan melindungi tenaga medis, berdasarkan dokumen dari kementerian India.
Baca Juga: Tekan Polusi Udara, Luhut Sebut Pabrik Sekitar Jakarta Bakal Dipasang Sensor Deteksi Jenis Gas
Pada 9 Agustus, jenazah seorang perempuan berusia 32 tahun, yang merupakan dokter pelatihan pascasarjana, ditemukan di ruang seminar Rumah Sakit RG Kar di kota Kalkuta, India.
Polisi telah menahan seorang tersangka dalam kasus ini, Sanjoy Roy, seorang relawan sipil yang sering mengunjungi RG Kar Medical College dan rumah sakit tersebut.
Para dokter di India telah memulai mogok tanpa batas waktu sejak Senin.***