Puisi Esai Denny JA: Sang Pemula, Serikat Dagang Islam
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 20 Januari 2025 14:58 WIB

Jiwa pedagang pribumi,
kini merunduk dalam bayang-bayang pasar sendiri.”
Air mata Anwar menjadi api.
Di dalam api itu, Samanhudi mendengar suara,
memanggilnya,
agar membela mereka,
yang tak lagi mampu bicara.
Samanhudi melihat dirinya,
terpantul di wajah pedagang kecil yang layu.
Baca Juga: BPH Migas Pastikan Stok BBM Aman Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-000-
Di antara kain batik yang terjajar, ia duduk sendiri,
Haji Samanhudi, pedagang yang kini mendengar bangsanya memanggil.
Di balik kain batik yang terbentang, tersimpan denyut jantung bangsa.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Batik bukan sekadar benang dan warna,
tapi denyut nadi perih, harapan yang membara.
Di setiap helai terajut, terpatri mimpi merdeka,
dari pasar yang terinjak, hingga jiwa yang tak pernah menyerah.
Haji Samanhudi, terlahir kembali.
Ia bukan lagi sekadar nama, tapi nyala api perjuangan yang tak pernah padam.
Baca Juga: Petani Kopi Temanggung Raih Keuntungan Berlipat Berkat Harga Tinggi dan Hasil Panen Melimpah
Tangannya menggenggam kain batik,
namun hatinya menggenggam sesuatu yang lebih besar,
keadilan yang terasa asing di tanahnya sendiri.