DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Sang Pemula, Serikat Dagang Islam

image
Puisi Esai Denny JA (istimewa)

Puisi Esai Seri "Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka" (2)

BISNISABC.COM - Surakarta, 1905. Di tengah ketidakadilan, seorang pedagang batik berjuang, dari sekadar melindungi bisnis, hingga menyulut kobaran api kemerdekaan. (1)

-000-

Baca Juga: BPH Migas Pastikan Stok BBM Aman Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Di sudut pasar yang sesak,
Anwar berdiri,
seorang pedagang Muslim,
menata hidup dari dagangan yang merugi.

Perlakuan penjajah adalah hujan asam,
membasahi pasar yang seharusnya hijau.

Namun, pohon pribumi dibiarkan layu,
akarnya direnggut, batangnya dipatahkan,
dan daun-daunnya dijadikan abu.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen

Anaknya menangis malam itu,
rintihannya bagai seruling bambu yang patah, merobek sunyi malam.

Perut kosongnya adalah jurang yang menganga,
sebuah pertanyaan yang tak bisa dijawab,
apalagi oleh usia yang belia.

“Kami terpecah,
menjadi serpihan kaca berserakan.”

Baca Juga: Petani Kopi Temanggung Raih Keuntungan Berlipat Berkat Harga Tinggi dan Hasil Panen Melimpah

“Bukan hanya dagangan dirampas,
tapi juga mimpi-mimpi kami.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait