Pengurangan Alokasi Pupuk Subsidi 2025 di Ngawi, DKPP Dorong Pertanian Ramah Lingkungan
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 18 Januari 2025 09:02 WIB

BISNISABC.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025 yang ditetapkan pemerintah mencapai 79.402 ton.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi, Franky Ardian, menyatakan bahwa alokasi tersebut terdiri dari 38.510 ton urea, 26.129 ton NPK, dan 14.763 ton pupuk organik.
"Alokasi pupuk subsidi sebanyak 79.402 ton ini akan didistribusikan kepada 1.122 kelompok tani di Kabupaten Ngawi," kata Franky di Ngawi, Jumat.
Baca Juga: Kejatuhan Rezim Assad Bawa Perubahan Ekonomi Signifikan di Suriah
Franky menjelaskan bahwa jumlah alokasi pupuk bersubsidi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan usulan kebutuhan yang diajukan melalui E-RDKK.
Usulan kebutuhan pupuk meliputi 45.459 ton urea, 44.747 ton NPK, dan 47.437 ton pupuk organik.
Penurunan alokasi ini bukan hanya terjadi di Ngawi, melainkan juga di seluruh Indonesia sebagai bagian dari kebijakan Kementerian Pertanian.
Baca Juga: Petani Jagung Manis di Lebak Raih Keuntungan Melimpah Saat Malam Tahun Baru 2025
Franky menambahkan bahwa alokasi pupuk subsidi ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di Ngawi, yang memiliki lahan produktif seluas 50.000 hektare.
Untuk mengatasi kekurangan ini, DKPP mendorong para petani di Ngawi untuk aktif menjalankan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi tambahan selain pertanian konvensional.
Pertanian ramah lingkungan berkelanjutan diimplementasikan melalui berbagai inovasi seperti program Electricity for Farming yang bekerja sama dengan PLN, pengembangan benih mandiri In-situ di Ngawi agar benih mudah diakses, serta hilirisasi pertanian untuk menampung hasil panen padi Kabupaten Ngawi.
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Kabupaten Ngawi sendiri dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Timur dan nasional.