Harga Bahan Pokok di Kabupaten Bekasi Masih Tinggi di Awal Tahun 2025
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 04 Januari 2025 17:04 WIB
BISNISABC.COM - Harga sejumlah bahan pokok seperti minyak, telur, cabai, daging, dan bawang di pasar tradisional Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih terpantau tinggi pada pekan pertama tahun 2025.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menjelaskan bahwa tingginya harga bahan pokok ini disebabkan oleh inflasi yang mulai terjadi sejak pekan ketiga Desember 2024.
"Beberapa harga barang telah melebihi acuan pemerintah di pasar. Pada akhir Desember, inflasi tercatat dengan indeks harga mencapai +1,52 pada minggu ketiga dan +2,12 pada minggu keempat," ujarnya di Cikarang, Sabtu.
Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital
Helmi mengungkapkan bahwa inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga delapan komoditas bahan pokok, termasuk minyak goreng rakyat yang mencapai Rp21.000 per kilogram dan daging ayam potong yang dijual seharga Rp47.000 per kilogram.
Harga komoditas lain per kilogram seperti telur ayam ras mencapai Rp33.000, cabai keriting Rp70.000, cabai merah besar Rp70.000, cabai rawit hijau Rp50.000, cabai rawit merah Rp75.000, dan bawang putih Rp45.000.
Ia juga menyebutkan bahwa cuaca ekstrem di daerah pemasok seperti Garut dan Madura berdampak pada hasil pertanian, yang turut menyebabkan lonjakan harga bahan pokok.
Baca Juga: Perbedaan Vasektomi dan Kebiri: Prosedur dan Dampaknya pada Kesehatan Pria
"Pengaruh cuaca ekstrem. Kita banyak memasok dari Garut dan Madura. Di wilayah itu harga naik, jumlah produsen pun berkurang. Mereka cenderung memprioritaskan kebutuhan lokal terlebih dahulu sebelum mengirim ke luar daerah. Akibatnya, meski stok memadai, tingginya permintaan menyebabkan harga tetap tinggi," jelasnya.
Pemerintah daerah telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi lonjakan harga ini, termasuk operasi pasar murah dan penetrasi pasar yang menyasar para pedagang serta distributor.
"Operasi pasar ini juga akan menyasar pedagang serta distributor, termasuk memastikan ketersediaan seluruh komoditas," tambahnya.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Epi (41), pedagang di Pasar Tambun, mengungkapkan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga secara bertahap sejak sebelum Hari Raya Natal 2024 hingga tahun baru 2025.