BISNISABC.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, konsep bank emas semakin menarik perhatian di berbagai negara sebagai alternatif sistem keuangan yang berkelanjutan dan berbasis aset nyata.

Konsep ini memungkinkan lembaga keuangan untuk mengelola instrumen logam mulia, terutama emas, sebagai bagian dari layanan perbankan.

Dengan adanya bank emas, ekosistem perdagangan dan investasi emas terintegrasi secara menyeluruh, mencakup simpanan, titipan, pembiayaan, hingga investasi dan transaksi lainnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Oppo untuk Gaming dengan RAM di Atas 8 GB, 2025 Wajib Punya!

Model bank emas telah terbukti sukses diterapkan di sejumlah negara, termasuk Turki dan Malaysia.

Di Turki, bank emas telah menjadi bagian integral dari diversifikasi sistem keuangan negara.

Beberapa bank besar seperti Kuveyt Türk dan Türkiye İş Bankası menawarkan layanan seperti akun emas, transfer emas elektronik, serta deposito emas yang didukung oleh emas fisik yang disimpan dengan aman.

Baca Juga: Kemenkeu Beberkan Rincian Barang dan Jasa Premium yang Kena PPN 12 Persen

Sistem transfer emas antar bank secara elektronik, yang dikenal sebagai Takasbank Gold Transfer System, memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi tanpa harus membawa emas fisik.

Keberhasilan model ini didorong oleh tingginya kepercayaan masyarakat Turki terhadap emas sebagai aset yang stabil dan pelindung nilai.

Malaysia, yang menempati peringkat kedelapan dunia dalam hal permintaan emas pada 2020, juga menyambut baik konsep bank emas.

Baca Juga: MediaTek Dimensity 8400: Cip Premium dengan AI Generatif Terkuat dan Pengalaman Gaming Imersif

Negara ini mencatatkan lonjakan permintaan emas sebesar 25 persen pada 2021, mencapai 18,5 ton dibandingkan dengan 14,9 ton pada 2020.