Satrio Arismunandar Komentari Diskusi SATUPENA: Menulis Biografi Jangan Terlalu Memuja
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 12 Desember 2024 06:35 WIB
BISNISABC.COM – Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar menyebut dalam penulisan buku biografi, penulis sebaiknya jangan terlalu memuja ataupun menghakimi sang subjek.
Hal itu dikatakan Satrio Arismunandar menanggapi tema diskusi tentang cara menulis biografi.
Diskusi daring di Jakarta, Kamis malam, 12 Desember 2024 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.
Baca Juga: Denny JA: Universalization of the Religious Message
Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu akan menghadirkan narasumber Ayu Arman, seorang penulis, editor dan buku biografi yang produktif. Diskusi itu akan dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Anick HT.
Satrio mengungkapkan, penulisan buku biografi memerlukan perhatian khusus untuk menghasilkan karya yang informatif, menarik, dan menghormati subjek. Pendekatan yang seimbang dan kreatif akan membuat buku biografi lebih bermakna dan berkesan.
“Hindari menulis terlalu bias yang dapat mengurangi kredibilitas. Terlalu memuja atau terlalu menghakimi, sama-sama bisa mengurangi kredibilitas,” tutur Satrio.
Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town
Menurut Satrio, penulis biografi perlu menghadirkan perspektif yang objektif. Meskipun penuh penghormatan, penulis tetap harus menjaga keseimbangan dalam menyampaikan fakta.
“Jangan mengabaikan konsistensi fakta. Hindari spekulasi atau penggunaan informasi yang tidak diverifikasi,” lanjutnya.
“Penulis idealnya mengerjakan riset mendalam. Kumpulkan data dari berbagai sumber seperti wawancara, arsip, dan dokumentasi terpercaya,” ujarnya.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah, Terimbas Pelemahan Bursa Asia dan Ketidakpastian Kebijakan Bank Sentral Jepang
“Penulis biografi tak boleh mengabaikan konteks sejarah atau sosial. Seorang tokoh tidak hadir dalam ruang vakum, tetapi dalam konteks tertentu. Jangan lupa mengaitkan kehidupan si tokoh dengan latar belakang zamannya,” Satrio menjelaskan.
“Penulis juga perlu membuat kronologi yang jelas. Susun cerita secara runtut agar pembaca mudah mengikuti perjalanan hidup sang tokoh,” ucap Satrio.
Satrio menyarankan agar penulis biografi berfokus pada momen penting. “Soroti peristiwa atau pencapaian signifikan yang membentuk karakter dan kehidupan tokoh,” kata Satrio.
Baca Juga: Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Usung Chipset Tangguh dan Kamera Hasselblad
Penulis juga harus menggunakan gaya narasi yang menarik. “Gunakan cerita naratif untuk membuat pembaca terhubung secara emosional,” sambungnya.
Penulis harus menghindari gaya menulis yang monoton. “Hindari gaya penulisan yang datar dan hanya berupa daftar peristiwa,” Satrio menegaskan.***