IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen Tertekan Sektor Bahan Baku, Sektor Industri Menguat
- Penulis : Imron Fauzi
- Jumat, 15 November 2024 18:49 WIB
BISNISABC.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah, dipimpin oleh penurunan saham-saham di sektor bahan baku (basic materials).
IHSG turun 53,30 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.161,25, sementara indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga melemah 4,00 poin atau 0,46 persen, berada di posisi 871,69.
Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebutkan bahwa pelaku pasar merespons pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberikan sinyal bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga acuan karena kekuatan ekonomi AS yang masih cukup solid.
Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town
Selain itu, pelaku pasar juga memantau data Producer Price Index (PPI) AS yang menunjukkan inflasi di tingkat produsen naik 0,2 persen month to month (mtm) atau 2,4 persen year on year (yoy) pada Oktober 2024, lebih cepat dari laju inflasi bulan sebelumnya.
Data inflasi (CPI dan PPI) AS di Oktober 2024 hanya menunjukkan kemajuan terbatas menuju target inflasi 2 persen, menimbulkan ketidakpastian mengenai seberapa besar Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada 2025.
Dari Asia, pelaku pasar mencerna data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi 0,9 persen (yoy) pada kuartal III-2024, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2024 yang tercatat 2,2 persen (yoy), namun masih lebih baik daripada ekspektasi pasar yang hanya 0,7 persen (yoy).
Baca Juga: Bebas dari Unsur Politisasi, Kejaksaan Agung Pastikan Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka
IHSG dibuka melemah dan tetap berada di zona merah sepanjang perdagangan sesi pertama dan kedua. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sektor industri menjadi satu-satunya yang menguat dengan kenaikan 0,46 persen.
Sebaliknya, sepuluh sektor lainnya mengalami pelemahan, dengan sektor bahan baku turun paling dalam sebesar 1,95 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan energi yang masing-masing turun 1,29 persen dan 1,23 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar termasuk NAIK, DAAZ, DWGL, DIVA, dan DOSS, sementara saham yang melemah paling dalam adalah BDKR, MLPL, MPPA, VAST, dan BUMI.***