3 Dampak Serius Stereotip Gender pada Remaja, Salah Satunya Menurunnya Kepercayaan Diri
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 26 September 2024 22:20 WIB
BISNISABC.COM - Banyak remaja menghadapi tekanan besar untuk memenuhi ekspektasi masyarakat yang berdasarkan stereotip gender.
Tanpa disadari, aturan sosial ini sering kali membatasi ruang gerak mereka dan menciptakan tekanan yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan pribadi.
Harapan bahwa remaja harus berperilaku sesuai dengan gender tertentu dapat memengaruhi bagaimana mereka menilai diri sendiri, serta pilihan-pilihan yang mereka buat dalam hidup.
Baca Juga: PT LIB Kecam Kericuhan Penonton Serang Petugas Steward di Bandung
Akibat tekanan sosial ini, banyak remaja yang terjebak dalam konflik internal antara jati diri mereka yang sebenarnya dan apa yang diharapkan dari mereka oleh lingkungan.
Kondisi ini sering kali menyebabkan masalah serius, terutama dalam hal rasa percaya diri, kesehatan mental, hingga pilihan karier di masa depan.
1. Menurunnya Kepercayaan Diri
Baca Juga: Cara Jualan Bola-Bola Sosis Viral, Modal Kecil Untung Besar di Kantin Sekolah
Remaja yang merasa tidak sesuai dengan peran gender yang diharapkan oleh masyarakat cenderung merasa tidak nyaman dengan diri mereka sendiri.
Anak perempuan yang tertarik pada bidang teknologi atau anak laki-laki yang menyukai seni sering kali merasa dikucilkan karena dianggap berbeda.
Hal ini dapat menyebabkan turunnya rasa percaya diri karena mereka merasa tidak memenuhi standar yang telah ditentukan oleh masyarakat.
Baca Juga: MPR Bebaskan Nama Soeharto dari TAP MPR tentang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
2. Tekanan Psikologis dan Gangguan Mental
Harapan untuk selalu memenuhi standar stereotip gender yang tidak fleksibel bisa menimbulkan tekanan emosional yang berat.
Remaja sering kali merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan aturan-aturan tersebut, dan ketika gagal, hal ini bisa memicu kecemasan yang berlebihan, stres, hingga depresi.
Baca Juga: Stereotip Gender yang Masih Nempel di Masyarakat, Ini Dampaknya!
Tanpa dukungan emosional yang cukup, tekanan ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental mereka.
3. Batasan dalam Pengembangan Karier
Stereotip gender yang masih kuat di berbagai sektor, termasuk pendidikan, bisa membatasi perkembangan karier remaja di masa depan.
Misalnya, pandangan bahwa laki-laki lebih cocok untuk profesi di bidang teknik atau perempuan lebih baik di bidang pengajaran membuat banyak remaja ragu untuk mengejar minat mereka.
Hal ini secara tidak langsung menghambat potensi mereka untuk berkembang sesuai bakat dan kemampuan mereka yang sebenarnya.
Stereotip gender yang diterapkan pada remaja tidak hanya memengaruhi bagaimana mereka menilai diri sendiri, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kesejahteraan mental dan pengembangan karier mereka.
Penting bagi masyarakat untuk mulai membebaskan remaja dari aturan-aturan sosial yang kaku ini, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi individu yang percaya diri, sehat secara mental, dan bebas memilih jalan hidup yang mereka inginkan.***
Penulis: I'shmatul Maula