PT LIB Kecam Kericuhan Penonton Serang Petugas Steward di Bandung
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 24 September 2024 11:34 WIB
BISNISABC.COM - Operator Liga Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), mengutuk keras insiden kericuhan yang terjadi di Bandung pada hari Senin.
Kericuhan tersebut melibatkan sekelompok oknum penonton saat pertandingan pekan keenam Liga Indonesia 2024/2025 antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat.
Beberapa penonton dari tribun Selatan dan Utara turun ke lapangan dan menyerang petugas steward.
Baca Juga: Lakukan 3 Hal Ini Saat Kuliah Agar Cepat Dapat Kerja, Jarang Diketahui!
"Dengan tegas, kami sangat menyesalkan insiden ini," ungkap Direktur Operasional LIB, Asep Saputra, seperti yang tercantum di situs resmi LIB.
Menanggapi kejadian tersebut, LIB akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki dan memberikan sanksi tegas kepada para pelanggar.
"Kami berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak," lanjut Asep. LIB juga mengajak seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia untuk bersama-sama menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan sportif.
"Kepada semua suporter, kami mengimbau untuk menjaga ketertiban dan sportivitas dalam mendukung tim kesayangan," tegasnya.
Kerusuhan di Stadion Si Jalak Harupat itu merupakan akibat dari sejumlah masalah yang menimpa Persib Bandung.
Masalah pertama muncul saat Persib menjamu Port FC di AFC Champions League 2 pada 19 September, di mana seorang penggemar diduga mengalami intimidasi dari petinggi klub dan mengalami tindakan kekerasan dari dua pemain Persib. Video mengenai insiden ini telah menyebar luas di media sosial.
Baca Juga: Mengejutkan! Ini 5 Faktor Risiko Gangguan Kepribadian Narsistik yang Jarang Diketahui
Pada 20 September, juga muncul dugaan bahwa seorang penggemar perempuan mengalami pelecehan dari steward saat pertandingan.
Sebuah demonstrasi dilakukan oleh penggemar Persib di Graha Persib pada 21 September untuk meminta klarifikasi, tetapi manajemen klub tidak menemui mereka.***