Mengejutkan! Ini 5 Faktor Risiko Gangguan Kepribadian Narsistik yang Jarang Diketahui
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 18 September 2024 22:20 WIB

Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi traumatis cenderung mencari perhatian dan validasi dari orang lain untuk menutupi luka emosionalnya.
3. Pengaruh Genetik
Faktor genetik juga memegang peran penting. Penelitian menunjukkan bahwa riwayat gangguan kepribadian dalam keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan narsistik. Kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan bisa memperkuat sifat ini.
Baca Juga: Realme 13 Resmi Dijual di Toko Online dan Offline Seluruh Indonesia Mulai 10 Agustus 2024
4. Lingkungan yang Kompetitif
Tumbuh dalam lingkungan yang sangat kompetitif, di mana kesuksesan, status, atau penampilan sangat ditekankan, bisa meningkatkan risiko narsisme.
Seseorang mungkin merasa harus selalu menjadi yang terbaik atau paling menonjol untuk mendapatkan pengakuan.
Baca Juga: 5 Daftar HP Oppo yang Bakal Populer di Tahun 2025, Jadi Pilihan Terbaik Bagi Anak Muda!
5. Media Sosial dan Budaya Modern
Di era digital, media sosial sering kali memicu perilaku narsistik. Seseorang yang selalu mengukur nilai dirinya berdasarkan jumlah like, komentar, atau pengikut di media sosial bisa menjadi lebih rentan terhadap gangguan narsistik.
Budaya yang menekankan pencapaian, popularitas, dan penampilan fisik semakin memperparah kondisi ini.
Baca Juga: Disperindag Batam Gelar Operasi Pasar LPG 3 Kg untuk Atasi Kelangkaan
Gangguan kepribadian narsistik tidak muncul begitu saja. Faktor risiko seperti pola asuh, trauma masa kecil, hingga pengaruh media sosial bisa memicu berkembangnya sifat ini.