Sri Mulyani Sebut Indonesia Pelopor Diskusi Perubahan Iklim dari Perspektif Ekonomi dan Keuangan
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 24 Agustus 2024 19:18 WIB
BISNISABC.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi pelopor dalam membahas perubahan iklim dengan pendekatan ekonomi dan keuangan.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa pada tahun 2007, isu perubahan iklim belum menjadi perhatian utama para menteri keuangan global, terutama pada tahun-tahun berikutnya yang dilanda krisis finansial global.
"Pada masa itu, perubahan iklim dianggap sebagai beban tambahan. Karena itu, Indonesia mengambil inisiatif untuk mengundang para menteri keuangan dan pembangunan untuk mulai membahas isu ini," ujar Sri Mulyani.
Ia menjelaskan bahwa langkah ini dimulai ketika Indonesia menjadi tuan rumah Conference of the Parties (COP) Ke-13 di Bali pada tahun 2007.
Sri Mulyani, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan, kemudian diminta oleh PBB untuk memfasilitasi diskusi antara para menteri keuangan dan pembangunan mengenai perubahan iklim dalam pertemuan tersebut, meskipun biasanya agenda ini didominasi oleh menteri lingkungan hidup.
Sri Mulyani menambahkan bahwa sebelum tahun 2008, hanya menteri lingkungan hidup yang banyak berbicara tentang perubahan iklim.
Baca Juga: ORASI DENNY JA: Dibatalkannya RUU Pilkada dan Pentingnya Kompetisi Politik
Namun, kesadaran akan dampak ekonomi dan finansial dari komitmen pengurangan emisi karbon menjadi penting.
"Jika pembuat kebijakan di bidang ekonomi dan keuangan tidak memahami isu ini, mereka hanya akan menjadi penonton," jelasnya.
Sejak 2008, Presiden Bank Dunia saat itu, Robert B. Zoellick, memulai tradisi "Bali Breakfast" pada setiap pertemuan tahunan Bank Dunia, yang menjadikan perubahan iklim sebagai agenda penting dalam diskusi menteri keuangan.
Baca Juga: IHSG Bursa Efek Indonesia Menguat pada Jumat Sore Mengikuti Tren Positif di Bursa Saham Asia
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa kepedulian terhadap perubahan iklim sudah ada sejak 2004, ketika Aceh dilanda tsunami.
Pengalaman tersebut menyadarkannya akan pentingnya kesadaran terhadap bencana alam.
"Itu memberi saya pemahaman mendalam bahwa alam akan menuntut tanggung jawab kita jika kita melewati batas," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Sri Mulyani dianugerahi "Climate Hero Award" atas dedikasinya dalam mengintegrasikan isu perubahan iklim ke dalam agenda ekonomi dan keuangan.
"Saya ingin penghargaan ini saya persembahkan kepada semua peserta INZS yang terus berjuang melawan perubahan iklim," ungkapnya.
Ia berharap generasi muda dapat terus bersemangat dalam memecahkan masalah perubahan iklim melalui teknologi dan inovasi.
"Saya akan sangat senang jika generasi muda terus terlibat dalam menyelesaikan masalah perubahan iklim," tutup Sri Mulyani.***