Bulog Lampung Targetkan Serap Panen Jagung Petani hingga 5.000 Ton
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 13 Agustus 2024 20:02 WIB
BISNISABC.COM - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menargetkan untuk menyerap panen jagung petani di wilayahnya hingga mencapai 5.000 ton.
"Dengan kapasitas gudang yang ada saat ini, kami menargetkan penyerapan jagung hasil panen petani hingga 5.000 ton. Namun, melihat potensi jagung di sini yang cukup besar, kemungkinan angka ini bisa lebih tinggi, dan kami akan mencari gudang tambahan untuk meningkatkan penyerapan," kata Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, seperti dikutip dari Antara pada 13 Agustus 2024.
Untuk mengoptimalkan penyerapan jagung, Bulog telah menambah jumlah gudang dari sebelumnya satu unit menjadi delapan unit.
"Dalam upaya mencapai target penyerapan, kami telah menambah gudang penerima jagung, termasuk dua gudang induk di Kota Bandarlampung dan Metro yang kini telah penuh," lanjutnya.
Selain itu, Bulog bekerja sama dengan mitra di Kabupaten Pringsewu untuk menambah dua unit gudang filial berkapasitas 300 ton dan 600 ton. Di Kabupaten Lampung Selatan, terdapat dua unit gudang dengan kapasitas masing-masing 100 ton.
"Di Kabupaten Lampung Utara, kami juga menambah satu unit gudang baru dengan kapasitas 300 ton, dan di Kabupaten Lampung Tengah ada satu unit gudang berkapasitas 100 ton," jelasnya.
Baca Juga: Sempat Alami Kekeringan, Petani di Lebak Bersyukur Tanaman Padinya Selamat dari Puso
Penambahan gudang ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan jagung dari petani untuk Bulog, serta mendukung pencapaian target penyerapan jagung.
"Dengan adanya gudang tambahan ini, jumlah mitra Bulog juga bertambah dari sebelumnya 10 mitra menjadi 27 mitra, termasuk kelompok tani. Baru-baru ini, empat kelompok tani dari Kabupaten Lampung Timur telah mendaftarkan diri. Jadi, petani yang belum bergabung dengan Bulog dapat mengirimkan hasil panennya kepada kami," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa penyerapan jagung petani Lampung akan dilakukan dengan harga yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), yaitu Rp5 ribu per kilogram untuk jagung kering.
Baca Juga: Menparekraf Sebut Penutupan TNK Secara Berkala Demi Dukung Kelestarian Lingkungan
"Skema bisnis untuk jagung saat ini terbagi dua, yakni pelayanan publik dan komersial. Namun, harga pembelian untuk kedua skema tersebut tetap sesuai dengan harga Bapanas, yaitu Rp5 ribu per kilogram," jelasnya.
Pada tahun 2023, produksi jagung di Provinsi Lampung mencapai 2,7 juta ton dengan luas tanam 423.361 hektare. Pemerintah Provinsi Lampung memproyeksikan peningkatan produksi jagung sebesar 10,8 persen menjadi 3,02 juta ton dengan luas tanam 457.573 hektare pada tahun 2024.
Kebutuhan jagung di Lampung mencapai 120 ribu ton, dengan sebagian besar digunakan untuk pakan ternak.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Nilai Barito Putera Gugup saat Laga Pembuka Kontra Persija
Beberapa wilayah yang menjadi sentra produksi jagung di Lampung antara lain Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Waykanan.
Pada tahun 2022, produksi jagung di Kabupaten Lampung Selatan mencapai 893.897 ton, di Lampung Timur 1.220.500 ton, Lampung Tengah 582.212 ton, Lampung Utara 236.235 ton, dan Waykanan 89.278 ton.***