BISNISABC.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Balikpapan memprediksi bahwa Agustus menandai awal musim kemarau di Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau oleh BMKG untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan bahwa meskipun Agustus memulai musim kemarau di sebagian besar wilayah Kaltim, masih mungkin terjadi hujan lokal dengan intensitas rendah.

Baca Juga: Dosen TI Unmul Soroti Sisi Krusial Pengelolaan dan Pengamanan Data

Selama periode kemarau, lebih banyak ranting dan daun di permukaan tanah akan mengering, yang dapat memicu titik panas dan meningkatkan risiko karhutla. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk berhati-hati dan tidak membakar lahan saat membersihkan area.

Kemarau pada Agustus ini tidak merata di seluruh wilayah Kaltim, karena ada daerah yang berada di garis ekuator dan ada yang tidak. Wilayah yang dominan mengalami kemarau meliputi Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagian Kutai Kartanegara, dan sebagian Kutai Barat.

Untuk wilayah yang mengalami kemarau, sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan agar titik panas tidak berkembang menjadi karhutla. Langkah-langkah pencegahan termasuk tidak sembarangan membakar lahan dan tidak membuang puntung rokok yang masih menyala. Selain itu, pihak terkait diharapkan rutin melakukan sosialisasi pencegahan karhutla.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Magnitudo 3,5 Guncang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah wilayah Kaltim telah menunjukkan titik panas. Pada Selasa (6/8), terdapat 35 titik panas yang terdeteksi di Kaltim, dengan rincian 20 titik di Kabupaten Kutai Timur, lima titik di Kutai Kartanegara, dua titik di Mahakam Ulu, dan delapan titik di Kabupaten Berau.

Rinciannya adalah 20 titik panas di Kutai Timur tersebar di enam kecamatan: Telen (2), Rantau Pulung (4), Long Mesengat (1), Muar Wahau (1), Bengalon (10), dan Sangatta Utara (2). Di Kutai Kartanegara, lima titik panas tersebar di dua kecamatan: Loa Janan (4) dan Muara Kaman (1). Di Mahakam Ulu, dua titik terpantau di Kecamatan Long Pahangai. Di Berau, delapan titik tersebar di dua kecamatan: Tabalar (6) dan Kelay (2).***