Pegadaian Telah Menjual 8,3 Juta Ton Emas Batangan di Semester I 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 06 Agustus 2024 22:34 WIB
BISNISABC.COM - PT Pegadaian telah melakukan penjualan emas batangan sebesar 8,3 juta ton pada semester pertama tahun 2024.
Senior Vice President Pegadaian, Ferry Hariawan, menjelaskan penjualan emas batangan dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk gerai Pegadaian, platform e-commerce, dan perbankan.
“Kami telah menjual 8,3 ton emas batangan dengan partisipasi sekitar 3,1 juta penabung dari berbagai saluran,” ujar Ferry, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Holding PTPN Mengekspor Perdana Biji Kelapa Sawit Mencapai Rp 18,2 M Ke China
Ferry menambahkan bahwa angka penjualan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang berkisar antara 7,4 ton hingga 7,5 ton.
“Pada semester pertama tahun 2023, penjualan kami berada di rentang 7,4 ton hingga 7,5 ton. Sekarang, di semester pertama 2024, kami mencapai 8,3 ton,” tambahnya.
Di sisi lain, Product Manager Pegadaian, Ivan Rusanto, mengungkapkan bahwa volume transaksi jual beli emas tertinggi terjadi melalui e-commerce, meskipun nilai transaksi terbesar masih berasal dari outlet Pegadaian.
Baca Juga: Denny JA Serahkan Lukisan Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat ke Gereja Katolik Santo Servatius
“Secara volume transaksi, outlet Pegadaian masih mendominasi, sedangkan e-commerce memimpin dalam hal nilai transaksi. Channel perbankan juga menunjukkan kemajuan signifikan, meski masih relatif kecil dalam hal volume,” jelas Ivan.
Ia juga menyebutkan bahwa transaksi melalui channel perbankan masih terbatas, dengan penjualan mencapai 230 kilogram emas pada semester pertama 2024.
“Di channel perbankan, kami baru memulai dan saat ini mencatat sekitar 230 kilogram emas terjual dari empat channel perbankan,” tambahnya.
Baca Juga: TNI AL Sukses Gagalkan Penyelundupan 73.033 Benur Lobster di Pelabuhan Merak
Ferry juga memproyeksikan bahwa harga emas bisa mencapai Rp1,5 juta per gram pada tahun 2024.
“Sebagai penjual, kami mengacu pada analisis dari Bareksa yang merangkum berbagai prediksi dari analis investasi. Diperkirakan harga emas bisa mencapai angka tersebut tahun ini,” ujar Ferry.
Dia menjelaskan beberapa faktor yang dapat mendorong lonjakan harga emas, seperti rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan pada kuartal ketiga tahun 2024, yang dapat menyebabkan investor beralih ke emas sebagai aset aman.
Baca Juga: OJK Sebut Proyeksi Pertumbuhan Aset Dana Pensiun 10-12 Persen pada 2024
Selain itu, ketegangan geopolitik dan berbagai pemilihan umum di Indonesia dan negara lain juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas.
“The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga dalam tiga tahap, yang akan meningkatkan minat pada emas sebagai safe haven. Selain itu, ketidakpastian geopolitik, termasuk Pilkada dan Pemilu di berbagai negara, juga berkontribusi pada perubahan harga emas,” jelasnya.***