Setelah Produksi 215.130 Ton, Inalum Dorong Percepatan Hilirisasi Aluminium Nasional
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 17 Juli 2024 19:00 WIB
BISNISABC.COM - PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero) mendorong percepatan hilirisasi alumunium nasional setelah memproduksi sedikitnya 215.130 ton aluminium.
Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende mengatakan Inalum berhasil mempertahankan laju produksi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia.
Inalum juga mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan membukukan pertumbuhan laba bersih melampaui target dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2023.
Baca Juga: Produksi Jagung di Lebak Tembus 5.548 Ton dari Luas Lahan 1.554 Hektare
Pihaknya menyebutkan, bahwa pencapaian ini merupakan hasil komitmen dan kerja keras perusahaan untuk terus menjaga kinerja operasional dengan optimal.
"Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap agile (lincah) pada tren yang positif, dan kami harap mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia melalui beberapa aksi korporasi yang sedang dilakukan," kata dia.
Mahyaruddin juga mengungkapkan, Inalum telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023, di Sanur, Bali.
Baca Juga: Bapanas Sebut HPP Gabah dan Beras Jaring Pengaman Harga Tingkat Petani
Ada beberapa proyek strategis dan rencana korporasi ke depan dalam RUPST tersebut sempat dipaparkan Inalum untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium nasional.
Antara lain pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi.
Kemudian optimalisasi Smelter Kuala Tanjung di Sumatera Utara yang ditargetkan meningkatkan kapasitas produksi pada 2024-2025, dan proyek Diversifikasi Aluminium Remelt PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA).
Baca Juga: Freeport Dorong Para Industri untuk Manfaatkan Hasil Produksi Smelter Gresik
"Inalum juga fokus pada penyediaan energi tambahan dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai langkah meningkatkan produksi aluminium," tuturnya.
Ia menyebut, pembangunan ekosistem industri aluminium nasional sinergis dan terintegrasi dari hulu ke hilir menjadi prioritas perusahaan sesuai mandat pemerintah untuk mewujudkan hilirisasi pertambangan.
Selain itu, upaya perluasan pasar juga menjadi perhatian penting perusahaan, dan perusahaan mulai menjajaki ekspansi pasar baru.
Baca Juga: Kawasan Industri Hijau di Kaltara Sudah Serap 5.200 Tenaga Kerja Lokal
"Selanjutnya, menjaga penguatan penetrasi pasar eksisting saat ini yang juga telah memberikan sisi positif bagi kami dalam mengoptimalkan penjualan, dan produksi aluminium Indonesia," ucap Mahyaruddin.***