DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Bapanas Sebut HPP Gabah dan Beras Jaring Pengaman Harga Tingkat Petani

image
Dokumentasi - Foto beras. (ANTARA/HO-Humas Bapanas)

BISNISABC.COM - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan  penetapan HPP gabah dan beras merupakan jaring pengaman harga di tingkat petani.

Arif mengatakan bahwa penetapan HPP jelang panen raya memang sangat dibutuhkan petani untuk dapat memberi kepastian harga untuk penyerapan Bulog.

"Terbukti dapat menjaga harga di tingkat produsen terhindar dari kejatuhan harga yang sangat mendalam saat panen raya,” kata Arief, seperti dikutip dari Antara pada 16 Juli 2024.

Baca Juga: Berharap Produksi Sapi Potong Meningkat, DPRD Gorontalo Utara: Sangat Diminati Pasar

Menurutnya, penetapan HPP gabah dan beras merupakan upaya yang tepat, sebagai langkah optimistis pemerintah menjaga asa petani dan mendukung produksi dalam negeri.

Arief menyampaikan bahwa HPP gabah dan beras yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menjadi basis Perum Bulog dalam menyerap produksi dalam negeri, ditujukan sebagai jaring pengaman harga di tingkat petani.

"Hal ini dikarenakan fluktuasi harga gabah sangat dipengaruhi oleh musim panen. Ketika musim panen raya, harga gabah bisa anjlok akibat lonjakan hasil panen. Sebaliknya, saat musim paceklik tiba, harga gabah mulai menaik sampai ada panen raya berikutnya," jelas Arief.

Baca Juga: Intensifkan Penyaluran Beras dan Jagung Murah di Tulungagung, Bulog: Stabilisasi Pasokan

Dalam evaluasi statistik harga produsen gabah 2023’ yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2024, kata Arief, disebutkan bahwa persentase kasus harga gabah di bawah HPP relatif lebih rendah sepanjang tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu dipengaruhi meningkatnya harga jual gabah dan permintaan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Arief, di 2024 lebih menantang karena adanya kemunduran panen raya yang biasanya di Maret, berpindah ke April. Saat itu, Bapanas segera menerapkan kebijakan fleksibilitas HPP gabah menjadi Rp6.000 per kilogram.

"Tentunya ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi yang meminta harga petani saat panen raya tidak boleh merosot tajam,” terangnya.

Baca Juga: Jelang Puncak HJC ke-347, Pemkab Cianjur Targetkan 150 Ribu Wisatawan  

Perkembangan produksi beras di 2024 menurut Kerangka Sampel Area (KSA) BPS pengamatan Mei yang terbit pada minggu ketiga Juni lalu, April 2024 merupakan titik tertinggi estimasi produksi beras yang dapat mencapai 5,31 juta ton. Sementara puncak produksi beras di 2023 terjadi pada Maret di angka 5,13 juta ton.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait