DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Jadi Percontohan Budidaya Rumput Laut, Pemkab Malra Maluku Siapkan 100 Hektare Lahan

image
Petani rumput laut memanen rumput lautnya di Desa Nuruwe, Seram Bagian Barat, Maluku. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) telah menyiapkan lahan seluas 100 hektare di Ohoi (Desa) Durtawun dan Ohoi Dunwuhan.

Tujuan Pemkab Malra, Maluku menyiapkan lahan adalah untuk dijadikan wilayah percontohan budi daya rumput laut.

Penyediaan lahan seluas 100 hektar itu dilakuan Pemkab Malra mengikuti instruksi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkab Malteng Terapkan Subsidi Harga Kebutuhan Pokok 

"Yang menjadikan Malra sebagai salah satu daerah percontohan sentra budidaya rumput laut di tanah air," kata Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Jasmono, seperti dikutip dari Antara, pada 30 Juni 2024.

Sementara dua daerah lain yang ditetapkan masing-masing Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

"Selain menyiapkan lahan, Pemda Malra juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun laboratorium kultur jaringan," ucapnya.

Baca Juga: Resep Ayam Kemangi Pad Kra Pao Khas Thailand, Cocok untuk Hidangan Makan Malam

Ia melanjutkan keberadaan laboratorium kultur jaringan itu untuk mengembangkan rumput laut sebagai komoditas unggulan daerah dengan tujuan meningkatkan perekonomian daerah.

Jasmono menjelaskan bahwa budi daya rumput laut diutamakan lantaran masyarakat di daerah tersebut akrab dengan pengembangan budi daya rumput laut.

Oleh sebab itu, 100 hektare di Durtawun dan Dunwuhan akan digunakan untuk proses pengeringan komoditas itu. Adapun pembangunan laboratorium bertujuan mengatasi masalah ketersediaan benihnya.

Baca Juga: Optimalkan Rest Area Puncak, Pemkab Bogor Integrasikan dengan Wisata Gunung Mas

"Laboratorium akan dimanfaatkan untuk membuat bibit rumput laut melalui rekayasa teknologi kultur jaringan, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan ketersediaan bibit rumput laut di kabupaten ini," katanya.

Menurut dia, bibit yang diperoleh dari laboratorium memiliki tiga keunggulan. Pertama dari aspek kontinuitas ketersediaan bibit dan tidak tergantung dengan musim atau cuaca.

Kedua, pengembangbiakan rumput laut dengan kultur jaringan juga dapat menghasilkan jumlah bibit yang lebih banyak dari pendekatan konvensional.

Baca Juga: Pemkab Penajam Upayakan Potensi Kolam Budidaya Perikanan Berjalan Maksimal 

Ketiga, bibit yang dihasilkan memiliki kualitas unggul, sehingga panen yang dihasilkan juga lebih menguntungkan.

Pembangunan laboratorium kultur jaringan diharapkan dapat meningkatkan mutu dan produksi rumput laut, yang pada gilirannya berdampak peningkatan kesejahteraan pembudi daya.

"Inilah yang menjadi tujuan utama kita, yaitu seluruh kebijakan program dan kegiatan pembangunan harus diarahkan dan diorientasikan untuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait