DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Dukung petani buah naga kembangkan varietas baru, Pemkab Banyuwangi: Peluang Pasar

image
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memetik buah naga di sela menjalankan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten Pemkab Banyuwangi, mendukung petani buah naga setempat mengembangkan varietas baru.

Dukungan teresebut dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi melalui berbagai program dan pendampingan secara intensif oleh tenaga penyuluh pertanian.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga memberikan pelatihan sambung pucuk hingga bantuan bibit buah naga.

Baca Juga: Pemkab Natuna Gelar Program Natuna Kreatif untuk Pasarkan Produk Khas Daerah

"Kita memang harus jeli melihat peluang pasar," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, seperti dikutip dari Antara pada 27 Juni 2024.

"Selain memperkaya potensi pertanian daerah, ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani karena harganya yang tinggi," imbuhnya.

Banyuwangi telah menjadi salah satu sentra pemasok buah naga terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Alokasikan Rp75 Miliar, Pemprov Riau Bangun Jalan Bebas Hambatan di Siak

Tak hanya menanam buah naga merah dan putih, katanya, petani-petani hortikultura di Banyuwangi mengembangkan buah naga kuning yang tengah menjadi primadona dan diburu banyak orang.

"Selain di Kecamatan Pesanggaran, buah naga kuning juga dikembangkan beberapa daerah lainnya, seperti di Kecamatan Muncar, Giri, dan Gambiran," kata Ipuk.

Salah seorang petani buah naga di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Mulyadi sukses mengembangkan buah naga kuning. Dua tahun terakhir ia mengembangkan buah naga kuning varietas golden isis.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkab Malteng Terapkan Subsidi Harga Kebutuhan Pokok 

Varietas ini memiliki rasa yang unik, perpaduan rasa buah anggur dan leci. Tampilan buahnya juga eksotis, dengan warna kulit kuning keemasan.

"Harganya juga cukup tinggi, saat ini di pasaran sudah mencapai Rp50.000 per kilogram, sedangkan buah naga merah di bawahnya," kata Mulyadi.

Mulyadi menyebutkan, pola perawatan buah naga golden isis ini tidak jauh beda dengan buah naga merah.

Baca Juga: Pemkab Biak Berdayakan Nelayan OAP Agar Dapat Mengolah Hasil Tangkapan

Ia memberlakukan perawatan semi organik dengan memadukan penggunaan pupuk kandang dan pupuk kimia, serta kapur dolomit. Didukung dengan penyinaran lampu untuk merangsang pembungaan.

"Dari tanam hingga panen pertama biasanya butuh waktu 1-1,5 tahun. Tapi buah naga golden saya 9 bulan sudah panen perdana dan buahnya bagus," kata Mulyadi.

Dalam 1,5 tahun masa tanam dia mengaku sudah melakukan panen sebanyak 7 kali dengan hasil mencapai 2 ton.

Baca Juga: Kondisi IPH Minus, Pemkab Kulon Progo Pastikan Tak Terjadi Inflasi pada Juni 2024

"80 persen hasil panen kami dipasok ke supermarket di wilayah Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta," kata Mulyadi.***

Sumber: Antara

Berita Terkait