BISNISABC.COM - Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menyatakan bahwa inflasi inti yang tetap terkendali pada 2024 mencerminkan ketahanan ekonomi domestik Indonesia meskipun ada tantangan dari faktor global.

Ia mencatat bahwa inflasi inti pada akhir 2024 diperkirakan naik menjadi 2,26 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi 2023 yang tercatat 1,80 persen (yoy).

Kenaikan ini mencerminkan solidnya fundamental ekonomi Indonesia, yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen, inflasi yang terkendali, serta cadangan devisa yang stabil.

Baca Juga: Perbedaan Vasektomi dan Kebiri: Prosedur dan Dampaknya pada Kesehatan Pria

Tantangan utama yang dihadapi berasal dari kebijakan tarif yang diterapkan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang berpotensi meningkatkan inflasi global dan memperpanjang periode suku bunga tinggi.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik turut mempengaruhi dinamika ekonomi global.

Reny juga mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil menjaga inflasi terkendali pada angka 1,57 persen (yoy) di akhir 2024, lebih rendah dari 2,61 persen (yoy) pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ekonom Sarankan Pemerintah Mitigasi Dampak PPN 12 Persen Terhadap Daya Beli dan Sektor Produktif

Inflasi bulanan pada Desember 2024 tercatat naik 0,44 persen (mom), dipengaruhi oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, tembakau, serta sektor kesehatan dan perawatan pribadi.

Ke depan, Reny memperkirakan inflasi akan meningkat secara moderat menjadi 2,4 persen pada 2025, dengan faktor utama yang dapat memengaruhi berasal dari inflasi impor akibat ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat yang dapat mendorong kenaikan harga pangan dan energi.***