BISNISABC.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa daya beli masyarakat tetap stabil meskipun terjadi kenaikan inflasi.

Hal ini ia sampaikan saat meninjau harga komoditas pangan di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, pada Jumat.

“Faktanya, ada inflasi, meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Artinya, daya beli masyarakat masih cukup terjaga,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital

Ia menjelaskan bahwa meskipun inflasi inti menunjukkan kenaikan, angkanya masih terkendali. Menurutnya, indikator inflasi inti mencerminkan daya beli masyarakat untuk kebutuhan non-pokok tetap terjaga.

“Jika ingin memahami daya beli masyarakat, menurut saya, kita perlu melihat inflasi inti, yaitu inflasi di luar makanan dan minuman,” tambahnya.

Dalam kunjungannya, Tito berdialog langsung dengan pedagang untuk memahami kondisi harga dan pasokan komoditas seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan minyak goreng.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen

Ia juga membandingkan data yang disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Tangerang dengan kondisi sebenarnya di pasar.

“Saya memeriksa cabai rawit, ternyata harganya justru mengalami penurunan,” ungkapnya.

Tito juga menyoroti bahwa kenaikan harga selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan pola musiman yang serupa dengan periode Lebaran.

Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Oppo di Bawah Rp5 Juta yang Cocok untuk Gaming

“Kenaikan ini wajar karena permintaan meningkat. Namun, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun harga barang dan jasa naik, kondisinya relatif stabil,” jelas Tito.