BISNISABC.COM - Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memproyeksikan nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan bertahan di atas Rp16 ribu per dolar AS menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Menjelang Natal dan tahun baru, perdagangan yang melambat mungkin membuat rupiah bergerak konsolidasi. Tren ini kemungkinan tetap di atas Rp16 ribu, kecuali terjadi perubahan sentimen pasar," ujar Ariston Tjendra kepada ANTARA, Senin 23 Desember 2024.

Menurut Ariston, pasar saat ini masih menanti kebijakan tarif yang akan diterapkan Presiden AS terpilih, Donald Trump, pada tahun depan.

Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town

Selain itu, konflik geopolitik yang berlarut-larut dan penundaan potensi pemangkasan suku bunga acuan AS juga turut memengaruhi pergerakan rupiah.

Pada perdagangan Senin pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar antarbank Jakarta menguat 25 poin atau 0,15 persen ke level Rp16.197 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.222 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat penguatan ke Rp16.159 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya Rp16.270 per dolar AS.

Baca Juga: Perbedaan Vasektomi dan Kebiri: Prosedur dan Dampaknya pada Kesehatan Pria

Ariston menjelaskan, penguatan ini didorong oleh data inflasi Indeks Harga Belanja Personal atau Personal Consumption Expenditure (PCE) AS pada November 2024, yang tercatat hanya naik 0,1 persen secara bulanan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.

Indeks dolar AS juga menunjukkan penurunan, berada di level 107,80 pada Senin pagi, lebih rendah dibandingkan posisi Jumat 20 Desember 2024 pagi di 108,49.

Penurunan ini disebabkan oleh rilis data inflasi AS yang lebih rendah pada Jumat malam, sehingga memberikan tekanan pada dolar AS.***