Harga Gabah dan Beras Turun di November 2024, Nilai Tukar Petani Justru Naik
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 02 Desember 2024 16:06 WIB
BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa harga gabah di tingkat petani dan beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan pada November 2024. Penurunan tersebut tidak lebih dari 6 persen secara bulanan (month-to-month).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa harga gabah kering panen (GKP) per kilogram turun 1,86 persen menjadi Rp6.303.
Sementara itu, gabah kering giling (GKG) turun 1,48 persen ke Rp6.984, dan gabah luar kualitas mengalami penurunan sebesar 4,86 persen menjadi Rp5.945.
Baca Juga: Denny JA: Universalization of the Religious Message
Untuk harga beras di penggilingan, kualitas premium turun 1,15 persen menjadi Rp12.846 per kilogram, kualitas medium turun 1,27 persen ke Rp12.395, submedium turun 1,58 persen menjadi Rp12.170, dan beras pecah mengalami penurunan terbesar sebesar 5,97 persen menjadi Rp12.000.
Penurunan harga gabah dan beras ini, menurut Amalia, disebabkan oleh masa panen yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Namun, beberapa daerah seperti Banten dan Nusa Tenggara Barat (NTB) justru mengalami kenaikan harga GKP masing-masing sebesar 1,63 persen dan 6,15 persen.
Baca Juga: Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Usung Chipset Tangguh dan Kamera Hasselblad
Dalam periode November 2023 hingga November 2024, rata-rata harga tertinggi gabah di tingkat petani tercatat pada Februari 2024. Harga GKP, GKG, dan luar kualitas masing-masing mencapai Rp7.261, Rp8.591, dan Rp7.048 per kilogram.
Sementara itu, harga terendah untuk GKP dan luar kualitas terjadi pada April 2024, yaitu Rp5.686 dan Rp5.167 per kilogram, sedangkan GKG mencapai titik terendah pada Mei 2024 dengan harga Rp6.676 per kilogram.
Meski harga gabah dan beras menurun, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) justru meningkat pada November 2024.
Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Program Makan Bergizi Gratis dengan Gates Foundation untuk Atasi Stunting
NTP nasional tercatat sebesar 121,29, naik 0,49 persen dari bulan sebelumnya, didorong oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,86 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,37 persen.
Sementara itu, NTUP nasional juga mengalami kenaikan, tercatat sebesar 123,77 atau naik 0,80 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini mencerminkan peningkatan daya saing usaha rumah tangga petani di tengah fluktuasi harga gabah dan beras.***