Pemkab Lebak Dorong Pengembangan Ternak Kerbau untuk Ekonomi dan Swasembada Daging
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 01 Desember 2024 19:58 WIB
BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten Lebak mengajak masyarakat untuk mengembangkan ternak kerbau sebagai sektor unggulan ekonomi sekaligus mewujudkan swasembada daging kerbau.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, menyampaikan bahwa langkah ini didukung dengan penyelenggaraan rutin Festival Kerbau guna memotivasi masyarakat menggeluti usaha ternak tersebut.
"Setiap tahun kami menggelar festival kerbau untuk mendorong masyarakat agar lebih semangat mengembangkan ternak kerbau," ujar Rahmat di Lebak, Minggu.
Baca Juga: Perbedaan Vasektomi dan Kebiri: Prosedur dan Dampaknya pada Kesehatan Pria
Kabupaten Lebak memiliki potensi besar dalam pengembangan ternak kerbau, dengan luasnya lahan serta banyaknya areal perkebunan yang menyediakan rerumputan hijau sebagai pakan ternak.
Namun, populasi kerbau di daerah ini mengalami penurunan drastis, dari 35.000 ekor menjadi hanya 5.000 ekor.
Penurunan tersebut disebabkan oleh tingginya pemotongan, pencurian, penjualan, minimnya pejantan, serta penggunaan traktor untuk pembajakan sawah.
Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Program Makan Bergizi Gratis dengan Gates Foundation untuk Atasi Stunting
Rahmat berharap masyarakat kembali menjadikan ternak kerbau sebagai sumber ekonomi keluarga. Permintaan daging kerbau yang meningkat saat Idul Fitri dan Idul Adha membuka peluang besar bagi peternak.
"Kami mendorong pengembangan ternak kerbau di 28 kecamatan dengan benih unggul agar harga di pasaran tetap stabil, sekitar Rp35-40 juta per ekor," tambahnya.
Dahulu, ternak kerbau di Lebak tak hanya memenuhi kebutuhan daging lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak.
Baca Juga: Shin Tae yong Targetkan Hasil Terbaik di Piala AFF 2024 dan Siapkan Timnas U-22 untuk SEA Games
Banyak dari mereka yang mampu membangun rumah, membiayai pendidikan anak, hingga melaksanakan ibadah haji dari hasil penjualan kerbau.
Sarip (60), seorang peternak dari Desa Sindangmulya, mengungkapkan bahwa ia memiliki 30 ekor kerbau yang berkembang biak hingga tiga hingga empat anak per tahun.
Namun, ia mengakui jumlah peternak kerbau di wilayahnya menurun karena banyak warga yang memilih bekerja di luar daerah.
Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Oppo di Bawah Rp2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
Meskipun demikian, Sarip tetap mengembangkan ternaknya secara tradisional dengan melepaskan kerbau di perkebunan kelapa sawit yang menyediakan pakan alami berupa rerumputan hijau.
Rahmat berharap masyarakat dapat kembali menghidupkan usaha ini demi meningkatkan ekonomi keluarga dan mewujudkan swasembada pangan daging kerbau.***