Fadli Zon Kenalkan Kementerian Kebudayaan Indonesia di Forum G20
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 10 November 2024 18:30 WIB
BISNISABC.COM - Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Indonesia, memperkenalkan Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk dalam forum para menteri kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil, sebagai bagian dari upaya diplomasi budaya Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli menjelaskan bahwa kementerian ini bertujuan untuk melindungi dan memajukan kekayaan serta keragaman budaya Indonesia, memperkuat persatuan bangsa, dan meningkatkan citra Indonesia di kancah global melalui diplomasi budaya.
Fadli menegaskan bahwa pembentukan kementerian ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan bangsa, sekaligus berkontribusi pada peradaban dunia.
Baca Juga: Satrio Arismunandar Tanggapi Diskusi SATUPENA: Karakter Bangsa Bersifat Generalisasi dan Stereotip
Sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, negara diharapkan memajukan kebudayaan nasional Indonesia dalam konteks peradaban global.
Menteri Kebudayaan tersebut juga menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dan komitmen Indonesia untuk memperluas kerja sama dengan UNESCO dan negara-negara G20.
Menurutnya, budaya memiliki peran vital dalam membangun dialog, mempererat hubungan antarbangsa, serta mendorong perdamaian dan pemahaman yang lebih dalam.
Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital
Fadli juga menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen menjadikan pemajuan kebudayaan sebagai agenda utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Budaya, bagi Indonesia, bukan hanya warisan masa lalu, melainkan modal penting untuk masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Di tengah kemajuan teknologi, Fadli menekankan pentingnya menjaga keragaman budaya Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 1.340 suku dan 718 bahasa daerah.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Tegaskan Subsidi LPG Tidak Akan Berubah, Tetap Sesuai Skema Saat Ini
Kementerian Kebudayaan berfokus pada pelestarian warisan budaya dan dukungan kepada pelaku budaya.
Ia juga mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama dalam memastikan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), dapat digunakan untuk melestarikan keragaman budaya.
Selain itu, Indonesia menyerukan perlunya repatriasi artefak budaya sebagai langkah untuk mengembalikan keadilan sejarah.
Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI, Wijaya Kusumah Sebut Kecerdasan Buatan Dapat Mendukung Siswa Belajar
Pada pertemuan tersebut, para menteri kebudayaan G20 sepakat untuk meningkatkan investasi dalam kebijakan budaya dengan fokus pada empat prioritas: keberagaman budaya dan inklusi sosial, hak cipta di lingkungan digital, ekonomi kreatif, serta pelestarian dan promosi warisan budaya.***