DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Kinerja Ekspor Karet Sumut Mulai Pulih, Tercatat 22.522 Ton pada Agustus 2024

image
Ekspor Karet Sumut Mulai Pulih (Antara)

BISNISABC.COM - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Sumatera Utara (Gapkindo Sumut) mengungkapkan bahwa kinerja ekspor karet di wilayah ini mulai menunjukkan pemulihan, dengan total pengapalan mencapai 22.522 ton pada bulan Agustus 2024, meningkat 16,65 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, menjelaskan bahwa volume ekspor karet ini meningkat dibandingkan Juli 2024 yang hanya mencapai sekitar 19.308 ton.

“Jika dibandingkan dengan bulan Juli, terjadi peningkatan sebesar 16,65 persen menjadi 22.522 ton. Namun, secara tahunan (YoY), ini mengalami penurunan 7,78 persen dari 24.422 ton pada Agustus 2023," ujarnya di Medan, pada hari Senin.

Baca Juga: Cegah Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Kebun Sawit, Pemkab Mukomuko Usulkan Pembangunan Irigasi di 20 Titik

Edy menjelaskan bahwa peningkatan volume ekspor pada bulan Agustus disebabkan oleh tingginya permintaan, terutama dari India, yang terpicu oleh rendahnya stok di pabrik ban.

Selain itu, penurunan produksi dari kebun karet juga disebabkan oleh hujan yang melanda beberapa negara penghasil karet, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Meskipun masih jauh dari rata-rata normal saat puncak kejayaan ekspor karet Sumut, Edy menilai pemulihan kinerja ekspor ini merupakan kabar baik bagi petani dan pengusaha karet.

Baca Juga: Makna Bangkit dari Keterpurukan, Tidak Apa Merasa Kalah Asal Tahu Cara Kembali Bangkit

Edy mencatat bahwa sekitar sepuluh tahun lalu, rata-rata volume ekspor bulanan karet dari Sumut bisa mencapai 42 ribu ton, bahkan pernah mencapai 54 ribu ton pada April 2011.

Untuk pengapalan Agustus 2024, Edy menyebutkan terdapat 29 negara tujuan ekspor karet Sumut, dengan lima negara teratas yaitu Jepang (28,19 persen), Amerika Serikat (14,95 persen), India (7,26 persen), Brasil (7,16 persen), dan Kanada (6,72 persen).

“Sedangkan porsi ekspor karet yang memenuhi standar EUDR pada Agustus mencapai 12,05 persen, dengan tujuan sembilan negara seperti Prancis, Polandia, Spanyol, Rumania, Italia, Jerman, Belanda, Ceko, dan Yunani. Ekspor ini berupa karet remah (SIR/TSR) untuk bahan baku pembuatan ban,” jelas Edy.

Baca Juga: 3 Fakta Dibalik Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak

Harga karet SICOM-TSR20 rata-rata pada bulan Agustus tercatat sebesar 173,74 sen AS per kg, meningkat 10,27 sen dari rata-rata bulan Juli.***

Sumber: Antara

Berita Terkait