DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Inilah 3 Momen Penting untuk Tidak Bicara, Diam Adalah Emas!

image
Moment kita harus berdiam (Pixabay/ oleg_mit) 

BISNISABC.COM - Di era serba cepat dan penuh kebisingan, kita seringkali terdorong untuk terus berbicara, mengemukakan pendapat, atau bereaksi terhadap segala hal.

Berdiam diri bukan berarti lemah atau tidak punya pendapat. Kadang, diam adalah bentuk kebijaksanaan dan pengendalian diri.

Dengan berdiam diri, kita bisa lebih jernih dalam berpikir, lebih baik dalam memahami situasi, dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Baca Juga: Realme Luncurkan 13 Pro Series 5G di Indonesia: Inovasi Fotografi dengan Kecerdasan Buatan

Mengambil waktu sejenak untuk tidak bersuara juga bisa membantu kita mengambil keputusan yang lebih bijak.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk berdiam diri? Ada tiga momen penting yang sebaiknya kamu perhatikan.

Mari kita bahas satu per satu, agar kita bisa lebih memahami kapan harus berbicara dan kapan harus memilih diam.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Mari Berkarya

1. Saat sedang marah

Ketika emosi sedang memuncak, khususnya saat marah, insting kita sering mendorong untuk segera melontarkan kata-kata.

Namun, inilah salah satu momen di mana berdiam diri justru bisa menjadi penyelamat. Kata-kata yang diucapkan saat marah sering kali tidak terkendali dan berisiko melukai perasaan orang lain, atau bahkan memperkeruh masalah.

Baca Juga: Cara Jualan Bola-Bola Sosis Viral, Modal Kecil Untung Besar di Kantin Sekolah

Dengan memilih diam, kita memberi diri sendiri ruang untuk menenangkan pikiran dan meredakan emosi. Setelah marah mereda, kita bisa melihat situasi dengan lebih jernih dan rasional.

Jadi, sebelum menyesali kata-kata yang terlanjur terucap, lebih baik ambil napas dalam-dalam dan berdiam diri sejenak.

2. Saat Tidak Tahu Informasi Lengkap, Lebih Baik Diam

Baca Juga: MPR Bebaskan Nama Soeharto dari TAP MPR tentang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Berbicara tanpa memahami keseluruhan situasi atau informasi lengkap bisa berakibat fatal. Dalam banyak kasus, salah bicara hanya karena ingin cepat berpendapat justru bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan mempermalukan diri sendiri.

Jika kita tidak memiliki fakta yang cukup, lebih baik berdiam diri terlebih dahulu.

Diam di momen ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan kebijaksanaan. Ini menunjukkan bahwa kita tidak terburu-buru dalam menilai sesuatu dan lebih memilih menunggu informasi yang lebih lengkap sebelum memberikan tanggapan.

Ketimbang berbicara hanya untuk ikut-ikutan, lebih baik kita memilih waktu yang tepat saat sudah benar-benar memahami situasi dengan baik.

3. Diam untuk Menyelamatkan Hubungan, Tidak Semua Hal Perlu Diucapkan

Dalam sebuah hubungan, baik itu dengan pasangan, teman, atau keluarga, terkadang ada hal-hal yang lebih baik disimpan sendiri daripada diungkapkan.

Tidak semua masalah atau perbedaan pendapat harus selalu diutarakan, terutama jika itu hanya akan memperburuk situasi atau menimbulkan konflik yang sebenarnya bisa dihindari.

Diam dalam konteks ini adalah bentuk kedewasaan. Menyadari kapan harus berbicara dan kapan harus menahan diri adalah kunci untuk menjaga keharmonisan hubungan.

Dengan memilih untuk diam di saat-saat tertentu, kita memberikan ruang untuk berpikir lebih bijak dan menghindari kata-kata yang bisa melukai atau menimbulkan masalah lebih besar.

Tidak semua hal harus disuarakan, karena terkadang, berdiam diri adalah cara terbaik untuk menjaga kedamaian.

Tahukah kamu bahwa ada saat-saat di mana berdiam diri justru merupakan pilihan terbaik? Di momen-momen tertentu, diam bisa lebih bermakna dibandingkan seribu kata.***

Penulis: Putri Najwa Kiromah

Sumber: Instagram suprato_tjoatja

Berita Terkait