DECEMBER 9, 2022
Bisnis

TPID Bali Gelar Pasar Murah untuk Tekan Inflasi

image
TPID Bali Gelar Pasar Murah

BISNISABC.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali berhasil menurunkan rata-rata harga kebutuhan pokok sekitar 10 persen melalui pasar murah menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, dalam upaya mengendalikan inflasi.

“TPID Bali bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank BPD Bali untuk mengontrol inflasi secara kolektif,” ujar I Ketut Adiarsa, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Bali, di Denpasar, pada hari Minggu.

Acara pasar murah yang berlangsung selama satu hari diadakan di depan Kantor Gubernur Bali di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.

Baca Juga: SKK Migas Cetak Rekor Baru Produksi Gas Nasional: Tangguh LNG Capai 7.399 MMSCFD

Berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan untuk Hari Raya Galungan, yang jatuh pada 24-26 September 2024, serta Kuningan pada 5 Oktober 2024, ditawarkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Produk yang tersedia meliputi beras, telur, gula, aneka buah untuk perayaan, daging babi olahan, bunga, sayuran, bumbu dapur, jajanan pasar, perhiasan, hingga makanan, minuman, dan perlengkapan keagamaan lainnya.

Telur ayam ras dijual dengan harga Rp45 ribu hingga Rp49 ribu per kerat (30 butir), lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp2.000 per butir.

Baca Juga: Menarik! Ini Alasan Kenapa Fotografi Bisa Bikin Anak Jadi Jenius dan Kreatif

Minyak goreng dua liter dijual seharga Rp34.000, sementara harga pasar berada di Rp37.500, dan beras kualitas premium lima kilogram seharga Rp68.000, lebih rendah dari harga pasar sekitar Rp74.900.

Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual Rp57 ribu per lima kilogram, minyak kita Rp17 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp25 ribu per kilogram.

Pasar murah juga menyediakan canang (rangkaian bunga dan janur) untuk perlengkapan keagamaan, dijual 10 canang seharga Rp1 jika dibayar dengan QRIS, sedangkan harga satuan canang mendekati hari raya meningkat menjadi Rp2.000.

Baca Juga: Realme Luncurkan 13 Pro Series 5G di Indonesia: Inovasi Fotografi dengan Kecerdasan Buatan

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, menyatakan bahwa pasar murah merupakan metode efektif untuk mengendalikan inflasi, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan.

Dia berharap inflasi setelah hari raya tetap berada dalam target 2,5 plus minus satu persen, yaitu minimal 1,5 persen hingga maksimal 3,5 persen.

“Data inflasi bulanan menunjukkan angka 0,1 persen, sedangkan inflasi tahunan mencapai 2,31 persen, yang masih di bawah target,” tuturnya.

Baca Juga: BMKG Sebut Aktivitas Sesar Garut Selatan Picu Gempa 5,0 Magnitudo di Jawa Barat

Beberapa warga yang sedang berolahraga di kawasan Renon pun menyempatkan diri untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari menjelang Galungan dan Kuningan. 

“Sambil berolahraga, saya juga bisa membeli buah. Harganya lebih terjangkau, dan pembayaran dengan QRIS sangat memudahkan karena tidak perlu banyak membawa uang tunai,” ungkap salah satu konsumen, Putu Irfan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait