DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Benarkah Strict Parents Bikin Anak Depresi? Ini Dampak Pola Asuh Ketat Bagi Perkembangan Si Kecil

image
Dampak Orang tua yang strict parents (pixabag/SMPratt90)

BISNISABC.COM - Pola asuh strict parents atau orang tua yang terlalu ketat sering kali dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak.

Orang tua dengan pola asuh ini biasanya memiliki aturan yang ketat dan harapan yang tinggi terhadap anak-anak mereka.

Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa disiplin ketat bisa membuat anak menjadi lebih patuh dan sukses di masa depan.

Baca Juga: RI iming-iming raksasa panel surya China untuk berinvestasi di Batam

Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang terlalu strict justru bisa memberikan dampak negatif pada anak.

Mereka bisa merasa tertekan, cemas, hingga sulit mengembangkan rasa percaya diri.

Ketika orang tua terlalu fokus pada aturan dan hukuman, anak-anak cenderung merasa diawasi dan tidak bebas mengekspresikan diri.

Baca Juga: Museum Topeng Cirebon Resmi Dibuka Gratis untuk Umum! Ini Keunikan yang Ditawarkan

Hal ini bisa membuat mereka merasa takut untuk membuat kesalahan atau mencoba hal-hal baru.

Lalu, apa saja dampak lain dari pola asuh strict parents ini?

1. Kehilangan Kepercayaan Diri

Baca Juga: 5 Tips Memilih Jurusan dari Sherly Annavita Rahmi, Dijamin Nggak Salah Pilih!

Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ketat sering kali merasa tidak pernah cukup baik di mata orang tua mereka.

Harapan yang terlalu tinggi dan kritik yang berlebihan bisa membuat anak merasa tidak berharga dan sulit percaya pada kemampuan diri sendiri.

Akibatnya, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang ragu-ragu dan takut mengambil risiko.

Baca Juga: Beda Pola Asuh dengan Pasangan? Ini Cara Agar Tidak Berantem dan Anak Tetap Bahagia!

2. Kecemasan dan Depresi

Tekanan untuk selalu memenuhi standar orang tua bisa membuat anak mengalami stres dan kecemasan yang berlebihan. Jika dibiarkan, hal ini dapat berkembang menjadi depresi.

Anak-anak ini mungkin merasa sulit untuk berbicara tentang perasaan mereka karena takut akan reaksi orang tua, yang akhirnya membuat mereka menyimpan semua masalah sendiri.

Baca Juga: Mengenal Cara Baca Cepat yang Bikin Anak Pintar dan Fokus, Ini Manfaat dan Tips Praktisnya!

3. Hubungan dengan Orang Tua Menjadi Renggang

Meskipun niat orang tua ketat adalah untuk mendisiplinkan anak, metode ini bisa merusak hubungan emosional antara orang tua dan anak.

Anak mungkin merasa tidak dihargai dan takut untuk jujur tentang apa yang mereka alami.

Ini bisa membuat mereka mencari dukungan emosional dari luar keluarga, yang pada gilirannya bisa memengaruhi hubungan keluarga secara keseluruhan.

4. Sulit Mengambil Keputusan

Anak-anak yang selalu dikontrol cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.

Karena terbiasa diarahkan oleh orang tua, mereka menjadi takut salah dan tidak percaya pada kemampuan mereka sendiri untuk membuat pilihan yang baik.

Ini bisa menjadi hambatan besar ketika mereka harus mandiri di kemudian hari.

5. Risiko Memberontak

Ironisnya, terlalu banyak aturan dan kontrol bisa membuat anak merasa terperangkap dan akhirnya memicu perilaku memberontak.

Mereka mungkin melawan aturan atau mencari cara untuk melarikan diri dari kendali orang tua, yang bisa berujung pada tindakan-tindakan yang berisiko.

Dengan memahami dampak negatif dari pola asuh strict parents ini, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara memberikan aturan dan memberikan kebebasan kepada anak.

Pola asuh yang sehat adalah yang bisa mendisiplinkan anak tanpa membuat mereka merasa tertekan atau tidak dihargai. Jadi, yuk, mulai introspeksi dan lihat apakah pola asuh kita sudah tepat.***

Penulis: Putri Najwa Kiromah

Berita Terkait