Menteri Pertanian Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Pupuk di Karawang
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 27 Agustus 2024 08:00 WIB
BISNISABC.COM - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa tidak terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Karawang.
Menteri Pertanian menegaskan bahwa saat ini tidak ada kelangkaan, masalah yang mungkin terjadi adalah keterlambatan administrasi pupuk bersubsidi.
"Jika ada pihak yang mencoba bermain-main dengan distribusi pupuk, izinnya akan dicabut," ujar Menteri Pertanian setelah menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta.
Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir
Menurut Menteri Pertanian, kelangkaan pupuk bersubsidi tidak terjadi saat ini; yang mungkin menjadi masalah adalah lambatnya proses administrasi. Ia juga mengancam akan mencabut izin bagi pihak-pihak yang tidak jujur dalam distribusi pupuk.
Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa anggaran untuk pupuk bersubsidi telah ditingkatkan dari Rp28 triliun menjadi Rp54 triliun, yang akan meningkatkan alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.
Untuk menghindari kecurangan dalam distribusi, Menteri Pertanian meminta masyarakat melaporkan pengecer yang terlibat dalam penimbunan atau tindakan curang lainnya.
Baca Juga: Warga Dorong PDI Perjuangan Usung Zaiful Bokhari-Heri Kustanto pada Pilkada Lampung Timur 2024
Ia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pelanggaran tersebut. "Jika ada yang main-main, izinnya akan dicabut. Saya memiliki wewenang untuk melakukannya dan sudah banyak izin yang kami cabut. Jadi, tidak ada alasan untuk kelangkaan, hanya oknum yang mempermainkan sistem. Izin mereka pasti kami cabut," tegasnya.
Menteri Pertanian juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Pemerintah akan terus memantau distribusi pupuk bersubsidi dengan ketat.
Selain itu, pemerintah fokus pada peningkatan produksi pertanian nasional untuk mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat pangan global. Untuk mendukung tujuan ini, Menteri Pertanian menyebutkan perlunya perluasan areal tanam melalui pompanisasi yang cepat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca Juga: Kementan Buka Kontak Darurat Pompa Bagi Petani untuk Hadapi Kekeringan
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp68 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk berbagai sektor, termasuk pengairan, perbenihan, dan transformasi pertanian modern.
Menteri Pertanian berharap dengan langkah-langkah ini, produksi pertanian nasional dapat meningkat, sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi tanpa masalah kelangkaan pupuk.***