Pj Bupati Sebut Inflasi di Kabupaten Tangerang pada Agustus 2024 Masih Terkendali
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 13 Agustus 2024 22:16 WIB
BISNISABC.COM - Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, menyatakan inflasi di Kabupaten Tangerang pada Agustus 2024 berada dalam kondisi terkendali.
"Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS dan Kemendagri, indeks harga di Kabupaten Tangerang pada minggu kedua bulan Agustus ini berada di angka -1,45 persen," ujar Andi seperti dikutip dari Antara pada 13 Agustus 2024.
Menurutnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa indeks harga untuk berbagai bahan di wilayah tersebut tetap stabil, yang berdampak pada laju inflasi daerah sebesar -1,45 persen.
Baca Juga: Prediksi BMKG Hari Ini, Mayoritas Kota Besar di Indonesia Alami Cuaca Berawan
"Ini mengindikasikan bahwa inflasi di wilayah kita masih dapat dikendalikan," tambahnya.
Andi juga mengungkapkan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang terus melaksanakan kegiatan-kegiatan konkret di masyarakat, seperti menggelar pasar murah dan memastikan ketersediaan stok pangan. Selain itu, mereka juga menggiatkan gerakan penanaman pangan hortikultura dengan melibatkan kelompok masyarakat dan lembaga pendidikan untuk membantu pengendalian inflasi daerah.
"Kami berharap kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dapat berkontribusi dalam membangkitkan ketahanan pangan nasional dan menjadi sarana edukasi bagi petani serta masyarakat, agar dapat mengelola tanaman pangan cepat panen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian dan membantu mengendalikan inflasi di daerah," jelasnya.
Baca Juga: Taman Parapuar Punya Daya Tarik Baru Sebagai Wisata Alternatif di Labuan Bajo
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno, menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kegiatan penanaman cabai yang melibatkan 107 sekolah, 174 desa/kelurahan di 29 kecamatan, dengan total 141.700 bibit.
"Kami melakukan penanaman cabai secara serentak bersama ratusan desa/kelurahan dan sekolah dasar di Kabupaten Tangerang," katanya.
Asep menjelaskan bahwa program penanaman hortikultura, khususnya cabai, bertujuan untuk meningkatkan masa tanam dan menekan laju inflasi di daerah.
Baca Juga: Hadirkan Psikolog Tika Bisono, SATUPENA Akan Diskusikan Topik Bagaimana Menjalani Hari Tua
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stabilitas harga pangan, khususnya cabai rawit, serta menurunkan inflasi dan memperpanjang masa tanam komoditas cabai bagi petani," ujarnya.
Selain itu, gerakan penanaman pangan ini juga bertujuan untuk mengaplikasikan proyek penguatan Pancasila, yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam mencari solusi atas permasalahan lingkungan di sektor pendidikan.
"Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sekadar untuk mencapai rekor MURI, tetapi juga sebagai langkah awal untuk mempertahankan budaya menanam dan memaksimalkan penggunaan pekarangan rumah untuk memperkuat ketahanan pangan," ungkapnya.
Asep juga menambahkan bahwa setelah berhasil memecahkan rekor dunia untuk penanaman cabai, mereka akan melanjutkan program ini pada bulan September-Oktober dengan target mencapai 195.000 cabai yang akan ditanam di wilayah tersebut.
"Tanaman cabai memiliki peran penting dalam mempengaruhi harga pangan, dan kami yakin komoditas ini dapat membantu menstabilkan harga," pungkasnya.***