DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Pemkot Mataram Sebut Retribusi Pasar Tradisional Capai Rp3,9 Miliar pada Semester Pertama 2024

image
Aktivitas pedagang janur di Pasar Tradisional Cemare, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, menyebutkan realisasi retribusi pasar tradisional pada semester pertama 2024 mencapai Rp3,9 miliar.

Namun itu masih 50 persen, karena Pemkot Mataram menarget Rp7,5 miliar retribusi pasar tradisional pada semester pertama 2024.

"Alhamdulillah, capaian retribusi pasar semester pertama tahun 2024 sudah di atas 50 persen," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto, seperti dikutip dari Antara pada 21 Juli 2024.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

Dengan realisasi tersebut, pihaknya optimistis target retribusi pasar sebesar Rp7,5 miliar bisa tercapai.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya memaksimalkan penagihan kepada pedagang yang menempati los pasar, dan sewa ruang atau pertokoan di areal pasar.

Menurutnya, selama ini kendala yang sering dihadapi tidak tercapainya target retribusi karena sewa ruang yang belum maksimal, selain itu terkendala sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Permintaan material konstruksi menurun pada semester I-2023, hal ini berdampak pada kegiatan CSAP  

Karena itu, mulai tahun ini kepala pasar pada 19 pasar tradisional di Kota Mataram, diminta bertanggung jawab penuh untuk mencapai target di masing-masing pasar.

"Jika kepala pasar tidak bisa mencapai target yang ditetapkan, maka kepala pasar akan dievaluasi dan siap menerima risiko karena bisa saja diberhentikan," katanya.

Terkait dengan itu, pihak berharap para kepala pasar bisa bekerja lebih maksimal untuk mencapai target retribusi di masing-masing pasar tradisional.

Baca Juga: Mentan Amran Sebut Sudaryono Sebagai Energi Baru Hadapi Perubahan Iklim

Di sisi lain, lanjut Uun, untuk target retribusi pasar sebesar Rp7,5 miliar tahun 2024 diakuinya belum bisa mencapai 100 persen, sehingga realisasi ditargetkan sekitar 90 persen.

Target itu naik dari realisasi tahun 2023 sebesar Rp5,5 miliar atau 80 persen dari target yang sama yakni Rp7,5 miliar.

"Target Rp7,5 miliar ini sebenarnya ditetapkan tahun lalu karena akan adanya kenaikan tarif retribusi, tapi sampai sekarang kenaikan itu masih tahap pembahasan," katanya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait