BISNISABC.COM - Konsultan Knight Frank Indonesia menyatakan bahwa pelaksanaan rapat kabinet paripurna pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, memberikan dampak positif bagi para investor.

"Sidang kabinet pertama di IKN telah memberikan sinyal yang baik terhadap komitmen pemerintah dalam pembangunan dan operasional IKN sebagai ibu kota negara," ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, seperti dikutip dari ANTARA.

Ia menambahkan bahwa sinyal positif dari rapat kabinet paripurna di IKN diharapkan dapat memperkuat keyakinan investor mengenai kelanjutan pembangunan IKN.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Mendapat Dana Pembinaan Rp 1 Miliar dari Bank Mandiri usai Juara Piala AFF U-19

"Sinyal ini diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada para investor tentang keberlanjutan pembangunan IKN," tuturnya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo memimpin rapat paripurna pertama bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur.

Presiden RI menekankan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bertujuan untuk mendorong pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa.

Baca Juga: Stabilkan Harga, Pemkab Banyumas Gelar Gerakan Pangan Murah

Presiden menyebutkan bahwa 58 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, ia ingin ada pemerataan sehingga daerah-daerah di luar Pulau Jawa juga dapat menikmati pertumbuhan ekonomi.

Selain ekonomi, Presiden juga menyinggung masalah kepadatan penduduk sebagai alasan lain pemindahan ibu kota.

Jumlah penduduk di Pulau Jawa sangat besar, mencapai 56 persen dari total populasi Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk memindahkan ibu kota, terutama karena beban di Jakarta sudah sangat tinggi.

Baca Juga: Diundang Presiden Jokowi Berdiskusi Empat Mata di Istana Negara, Denny JA Jelaskan Tingkat Kepuasan Publik

Sementara itu, calon presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), bahkan jika memungkinkan, dengan percepatan.***